Ciri utama suatu daerah menjadi suatu daerah yang otonom terletak pada sumber daya keuangan daerah, yaitu harus memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan sumber daya keuangan secara mandiri dengan meminimalkan ketergantungannya kepada pemerintah pusat, sehingga penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kewenangan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah. Hingga saat ini berbagai kebijakan telah ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kemampuan daerah di sektor keuangan, karena aspek keuangan daerah penting untuk di telaah lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kinerja keuangan APBD Provinsi Jambi periode 2017-2020 dengan menggunakan rasio keuangan daerah diantaranya untuk mengetahui tingkat rasio kemadirian, rasio efektifitas, rasio efisiensi, rasio pertumbuhan, rasio eaktivitas, dan pengukuran indeks kinerja keuangan pemerintah secara umum. Dengan melalui analisis terhadap kinerja keuangan daerah akan mendapatkan gambaran mengenai rangkaian kinerja dan aktivitas perusahaan serta dapat menemukan kelemahan di dalam kinerja keuangan daerah. Metode yang dipergunakan pada pada penelitian ini yaitu metode analisis kuantitatif deskriptif. Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data skunder. Hasil Analisa menunjukkan bahwa tingkat kinerja keuangan pemerintah Provinsi Jambi secara umum berada pada kategori Cukup Baik. Namun diharapkan pemerintah harus lebih mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dan meminimalkan belanja daerah.