Pola pengajaran Islam yang dilakukan oleh ustad pada masyarakat sukulaut pulau Lipan belum maksimal terlihat dengan adanya masyarakat sukulaut yang masih tidak lancar dalam membaca al-quran dengan terbata-bata, sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Tujuan penelitianyakni 1) Mendeskripsikan pola pengajaran agama Islam dalam keluargasukulautmelayudiPulauLipanDesaPenubaKecamatanSelayarKabupaten Lingga; 2) Menguraikan faktor pendukung dan penghambatpada pola pengajaran agama Islam dalam keluarga suku laut melayu diPulauLipanDesaPenubaKecamatanSelayarKabupatenLingga;3)MenganalisisperanpemerintahDesaPenubadalammendukungpolapengajaran agama Islam dalam keluarga suku laut melayu di Pulau LipanDesaPenubaKecamatanSelayarKabupatenLingga.MenurutGlaser(1962) menyatakan bahwa pola pengajaran memiliki 4 komponen pokokyaitu1)IO(IntructionalObjektives)atauTujuanPengajaran;2)EB(Entring/EntryBehavior)atauPengenalanKemampuanAwalPesertaDidik; 3) IP (Intructional Procedures) atau Proses Mengajar/Pengajaran itusendiri; 4) PA (Perfomance Assessment) atau Penilaian terhadap capaiantujuanpengajaran.Metodepenelitianyangdigunakanadalahkualitatifdenganpendekatandeskriptif.Teknikpemilihansampelmenggunakanpurposive sampling yakni masyarakat suku laut orang dewasa, orang tuadan anak atau remaja. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakanyakni1)observasi;2)wawancara;3)dokumentasi.Hasiltemuandaripenelitian iniadalah pola pengajaran agama Islam di pulau Lipan terdiridari a) Pola Pengajaran Langsung dilaksanakan untuk dewasa atau orangtua;b) Tidak Langsung dilaksanakan untuk remaja dan anak-anak. Faktorpendukung dalam pola pengajaran agama Islam terdiri dari a) AntusiasMasyarakat; b) Fasilitas dan Rumah Ibadah; c) Pendidikan Masyarakat; a)Pemberian Reward. Faktor penghambat pola pengajaran agama Islamterdiridaria)ButaAksara;b)SulitDiajakKegiatanKeagamaan;b)Infrastruktur Yang Masih Kurang; d) Sumber Daya Manusia Masih Kurang.PeranpemerintahDesaPenubaterdiridaria)SupportKegiatan;b)PenyalurBantuan.