Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi masyarakat Kerinci
terhadap penyuluh perempuan dari persepsi kesetaraan gender. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari, kepala dan staf KUA
Kabupaten Kerinci, Tokoh Masyarakat Kerinci, Arsip KUA Kabupaten
Kerinci dan dokumentasi. Subyek penelitiannya adalah penyuluh agama
perempuan di Kabupaten Kerinci. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
untuk menjamin keabsahan data adalah triangulasi data. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis data kualitatif model Milles &
Huberman. Hasil penelitian ini menyimpulkan persepsi masyarakat
terhadap perempuan dalam profesi penyuluh agama masih terpengaruh
oleh norma-norma tradisional. Pandangan masyarakat terhadap
perempuan sering kali membatasi peran mereka dalam bidang yang
dianggap "dikecualikan" untuk perempuan. Stereotip gender dan norma
sosial yang kuat juga menjadi penghalang bagi perempuan dalam
menduduki posisi penting atau berpartisipasi secara luas di masyarakat.
Pendidikan penyuluh perempuan juga menjadi faktor yang mempengaruhi
kesetaraan gender. Pendidikan yang tidak memadai dapat meningkatkan
ketidak percayaan Masyarakat terhadap penyuluh Perempuan. Pendidikan
Masyarakat terkait kesetaraan gender juga menjadi faktor penting. Dalam
konteks ini, langkah-langkah seperti memperbarui kurikulum pendidikan
untuk mencakup isu-isu kesetaraan gender, mengatasi stereotip gender
dalam sistem pendidikan, dan memperkuat representasi perempuan
dalam peran pendidikan dan kepemimpinan bisa menjadi solusi.