Pembentukan karakter santri di pondok pesantren merupakan aspek fundamental dalam pendidikan Islam yang bertujuan mencetak individu yang tidak hanya unggul dalam ilmu keagamaan, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Namun, dalam era modernisasi dan globalisasi, santri menghadapi berbagai tantangan, seperti pengaruh budaya luar, perkembangan teknologi, serta isu-isu sosial seperti perundungan. Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan karakter dan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, diperlukan peran strategis dari mualim dalam membimbing dan membentuk kepribadian santri melalui komunikasi persuasif yang efektif. Dengan pendekatan yang tepat, komunikasi persuasif dapat menjadi instrumen penting dalam menanamkan nilai-nilai moral, meningkatkan kesadaran keagamaan, serta membangun sikap mandiri dan bertanggung jawab dalam diri santri.