Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

PENAFSIRAN AYAT-AYAT GENDER PADA Q.S. AL-BAQARAH [2]: 282, Q.S. AN-NISA’ [4]: 3, 11 DAN 34 PERSPEKTIF QIRĀ’AH MUBĀDALAH

Maulida, Riski (2025) PENAFSIRAN AYAT-AYAT GENDER PADA Q.S. AL-BAQARAH [2]: 282, Q.S. AN-NISA’ [4]: 3, 11 DAN 34 PERSPEKTIF QIRĀ’AH MUBĀDALAH. Other thesis, UIN.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya penafsiran yang bias gender terhadap Q.S. Al-Baqarah [2]: 282, Q.S. An-Nisa’ [4]: 3, 11, dan 34 yang dijadikan sebagai dalil untuk mendeskriminasi perempuan. Oleh karena itu, qira>’ah muba>dalah hadir sebagai kritik terhadap bias gender tersebut dengan menawarkan metode yang mempertimbangkan konteks sosial-historis ayat serta menegaskan nilai-nilai universal Islam. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat gender pada Q.S. Al-Baqarah [2]: 282, Q.S. An-Nisa' [4]: 3, 11, dan 34 perspektif qira'ah muba>dalah. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan qira'ah mubadalah, metode tafsir resiprokal Faqihuddin Abdul Kodir yang menekankan kesetaraan gender. Data primer dalam penelitian ini berupa buku “Qira'ah Mubadalah: Tafsir progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam”, kemudian didukung oleh literatur sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, sementara analisis data mengikuti tiga langkah dalam pendekatan qira’ah mubab dalah: menegaskan prinsip universal Islam, mengidentifikasi gagasan pokok, dan menafsirkan teks secara inklusif bagi laki-laki dan perempuan. Melalui qira'ah mubadalah, ditemukan bahwa aturan kesaksian dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 282 bukan bentuk diskriminasi terhadap perempuan, melainkan pertimbangan kondisi sosial saat ayat diturunkan. Pembagian warisan dalam Q.S. An-Nisā’ [4]: 11 didasarkan pada tanggung jawab ekonomi dalam masyarakat Arab kala itu, sehingga dalam konteks modern, interpretasi lebih fleksibel diperlukan. Dalam Q.S. An-Nisā’ [4]: 34, kepemimpinan laki-laki bukan merupakan superioritas mutlak, tetapi lebih pada tanggung jawab yang bisa berubah sesuai kondisi sosial. Sementara itu, Q.S. An-Nisā’ [4]: 3 menegaskan bahwa poligami bukan suatu anjuran, melainkan solusi terbatas yang mensyaratkan keadilan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Al quran dan Tafsir
Depositing User: Perpustakaan UIN STS Jambi
Date Deposited: 30 May 2025 06:20
Last Modified: 30 May 2025 06:20
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/770

Actions (login required)

View Item
View Item