Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

RELEVANSI HADIS LARANGAN MENIKAHI ORANG MUSYRIK TERHADAP FENOMENA NIKAH BEDA AGAMA PERSPEKTIF TEMATIK KONSEPTUAL

Marwazi, Marwazi (2024) RELEVANSI HADIS LARANGAN MENIKAHI ORANG MUSYRIK TERHADAP FENOMENA NIKAH BEDA AGAMA PERSPEKTIF TEMATIK KONSEPTUAL. Other thesis, UIN STS JAMBI.

Full text not available from this repository.

Abstract

Skripsi ini dilatar belakangi oleh maraknya orang yang melaksanakan
pernikahan beda agama karena menurut data yang dihimpun oleh Pusat Studi
Agama dan Perdamaian terdapat 89 pasangan yang menikah dengan agama yang
berbeda. Oleh karena itu hal ini jelas bertentangan hadis Rasulullah SAW yang
melarang menikahi orang Musyrik. Skripsi ini mengkaji hadis larangan menikahi
orang musyrik dalam perspektif hadis tematik konseptual yang perlu dibangun
kembali dengan pendekatan hadis tematik konseptual, sehingga dapat membuka
pemahaman hadis dan merelevansikan hadis yang lebih komprehensip.
Metode penelitian yang digunakan di dalam skripsi ini, mengunakan
metode kualitatif dengan pendekatan Tematik Konseptual yang secara umunya
menjadikan suatu realitas sebagai titik pijak kemudian dilanjutkan pada proses
analisis sesuai dengan perspektif hadis. Sumber penelitian ini adalah sumber
primer dan sekunder. Sumber primer yaitu hadis larangan menikahi orang musyrik
yang terdapat di dalam Shahih Bukhari kitab Thalaq No.Bab 18. Sedangkan
sumber sekunder berupa buku-buku yang terkait dengan tema tersebut, selain itu
juga merujuk pada buku-buku dan tulisan-tulisan lain yang relevan dengan
penelitian ini. Seperti jurnal, artikel, skripsi, tesis dan disertasi. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah telaah literatur.
Temuan skripsi ini menyimpulkan dari segi kualitas hadis yang
diriwayatkan oleh imam Bukhari ini, hadis tentang larangan menikahi orang
musyrik ini dari segi sanad adalah shahih Lī Ḍzaṭih karena diriwayatkan melalui
rawi-rawi yang dinilai Ḍhabit dan Tsiqah oleh para kritikus hadis. Adapun
mengenai kualitas matan hadis ini tidak bertentangan dengan Al-Qur‟an atau
selaras dengan Al-Qur‟an dan hadis yang lebih shahih sehingga matan hadis ini
berstatus shahih Lī Ḍzaṭih serta boleh diamalkan karena memiliki kriteria

kehujjahan hadis. Adapun arti dari kata Musyrikat dalam hadis ini yaitu orang-
orang yang menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selainnya baik dalam

bentuk menyembah benda-benda di sisi lain juga menyembahnya. Sehingga hadis
tentang larangan menikahi orang-orang musyrik dianggap relevan bila dipandang
hanya sebatas peringatan dan terbilang tidak relevan jika hadis terkait larangan
menikahi orang musyrik terhadap hukum-hukum yang ada di Indonesia ada tiga
macam hukumnya yaitu. Pertama, pernikahan wanita muslimah dengan laki-laki
non muslim adalah haram hukumnya. Kedua, seseorang laki-laki muslim
diharamkan menikahi wanita bukan muslim. Ketiga, tentang pernikahan antara
laki-laki muslim dan wanita Ahl Kitab terdapat perbedaan pendapat. Namun
setelah mempertimbangkan bahwa Mafsadahnya lebih besar dari pada
maslahatnya maka majelis Ulama Indonesia memfatwakan hukumnya adalah
haram.

Item Type: Thesis (Other)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Hadis
Depositing User: Perpustakaan UIN STS Jambi
Date Deposited: 30 May 2025 05:27
Last Modified: 30 May 2025 05:27
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/758

Actions (login required)

View Item
View Item