SAFITRI, RINI (2024) MENGUNGKIT-UNGKIT SEDEKAH (STUDI MA’ANIL HADIS METODE M. SYUHUDI ISMAIL). Other thesis, UIN STS JAMBI.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hadis yang membahas tentang hadis
mengungkit-ungkit sedekah. Sedekah adalah bentuk pemberian sukarela dan tulus
dari seorang Muslim kepada orang lain, tanpa pembatasan dalam hal waktu atau
jumlah tertentu. Lebih dari sekadar zakat atau infak, sedekah melibatkan tidak
hanya pengeluaran atau sumbangan materi, tetapi juga mencakup berbagai amal
atau perbuatan baik, sedekah merujuk pada pemberian sukarela berupa uang,
barang, jasa, kebaikan, dan sejenisnya kepada penerima yang berhak, tanpa batasan
jumlah atau kehendak pemberi. Pemberian ini dapat diberikan kapan saja dan di
mana saja, demi mengharapkan ridha dan pahala dari Allah SWT. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana kita bisa memahami larangan mengungkit
sedekah menggunakan perspektif M. Syuhudi Ismail.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian pustaka (library reseach), yang merupakan merangkai kegiatan
membaca, mencatat serta mengelola bahan penelitian melalui kegiatan takhrij hadis
bi al-lafdzi pada kitab Al-Kutub Al-Tis’ah dan menggunakan metode ma’anil hadis
M. Syuhudi Ismail dengan mengidentifikasi teks hadis, konteks, dan
kontekstualisasi hadis.
Hasil dari penelitian ini ialah pemahaman hadis tentang mengungkit sedekah
kepada orang yang menerima sedekah dengan bentuk pemberian kebaikan
kepadanya tidak dibolehkan, karena dapat menghilangkan ridhonya Allah dan juga
pahalanya gugur, dan dianggap sebagai pemahaman tekstual. Hal tersebut jika
dilakukan zaman sekarang kurang relevan karena di dalam bukunya Syuhudı Ismail
menjelaskan bahwa untuk memahami hadis, perlu melihat konteksnya. Konteks
hadis zaman sekarang banyaknya terjadi dimedia sosial maupun di dunia nyata,
tidak memandang atau menjadikan hadis sebagai pedoman hidup, sehingga
banyaknya terjadi mengungkit-ungkit sedekah, berbeda dengan kehidupan pada
masa ketika hadis muncul, dimana masyarakat menjadikan hadis dan Al-Qur’an
sebagai pedoman, namun pada zaman sekarang banyak memandang hadis hanya
sebagai khobar (berita) yang belum tentu shahih atau pasti, Akhirnya peneliti
merekomendasikan kepada seluruh umat Islam untuk tidak memahami hadis hanya
secara dzahir teksnya saja, melainkan harus dipahami secara kontekstual juga.
Terutama pemahaman pada hadis bias gender, yang apabila di artikan hanya secara
tekstual bisa mengakibatkan pembatasan aktivitas yang berlebihan pada salah satu
gender.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Hadis |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 30 May 2025 05:22 |
Last Modified: | 30 May 2025 05:22 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/757 |