Skripsi ini di latar belakangi oleh maraknya konstruksi penafsiran Al-Qur’an
yang masih terbatas pada dimensi teologis, sementara relevansinya dengan fenomena
kontemporer terkadang terabaikan. Salah satu konsep yang memerlukan rekonstruksi
penafsiran adalah ghuru>r atau tipu daya, yang sering kali hanya dipahami secara
teologis tanpa dihubungkan dengan realitas sosial kontemporer. Skripsi ini
menguatkan pandangan Ansari Yamamah dan Ibnu ‘A<syu>r (w.1973) yang meyakini
bahwa penafsiran Al-Qur’an perlu dibangun kembali dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner, sehingga dapat membuka pemahaman Al-Qur’an
yang lebih holistik dan kompatibel. Dalam hal ini Al-Qur’an diposisikan sebagai
sumber nilai-nilai akhlak kehidupan, sosial, budaya yang berfungsi sebagai landasan
normatif dalam berbagai tema kehidupan termasuk fenomena cyber begging.
Penelitian ini berupaya menganalisis penafsiran ayat-ayat tentang ghuru>r
dalam perspektif tafsir al-Wasi' Islam Transitif. Penelitian ini juga berhasil
menemukan titik kesamaan antara disiplin ilmu terkait fenomena cyber begging
dengan pandangan Al-Qur’an melalui penelitian yang menggabungkan konstruksi
penafsiran klasik dan kontemporer dengan pendekatan analisis interdisipliner. Upaya
ini sejalan dengan pandangan Fazlur Rahman (1984), Abdullah Saeed (2006), Hassan
Hanafi (1995), Hossein Nasr (2015), dan Mohammed Arkoun (2003) yang
menekankan bahwa penafsiran Al-Qur’an perlu dikaitkan dengan konteks
kontemporer, dan penggunaan metodologi ilmiah dari berbagai disiplin akan
menghasilkan pemahaman yang lebih dalam terhadap Al-Qur’an.
Obyek penelitian adalah ghuru>r dalam Al-Qur’an. Sumber primer penelitian
ialah Al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir. Sedangkan sumber sekunder berupa buku tafsir
al-Wasi’ karya Ansari Yamamah, kamus bahasa Arab, dan semua literatur yang
berhubungan dengan ulumul Qur’an. Selain itu juga merujuk pada buku-buku dan
tulisan-tulisan lain yang relevan dengan penelitian ini, seperti jurnal, artikel, tesis, dan
disertasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah telaah literatur.

Temuan skripsi ini menyimpulkan bahwa ghuru>r dalam perspektif tafsir al-
Wasi’ adalah tipu daya yang tidak hanya berorientasi pada dimensi teologis

(theological dimention) seperti tipu daya kehidupan dunia, tipu daya setan, dan tipu
daya orang-orang kafir/munafik, melainkan tipu daya yang mencakup problematika di
era modern seperti penipuan berkedok donasi dan pengemis online yang dikenal
sebagai cyber begging.