Al-Qur’an mrupakan kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
sebagai sumber hukum memuat segala aspek kehidupan umat di dunia termasuk
di dalamnya hukum perkawinan serta segala aspek dalam rumah tangga. Di dalam
Al-Qur’an telah disebutkan bahwasanya ada 3 kunci kehidupan rumah tangga
ideal yang disampaikan Allah yaitu sakinah, mawaddah warohamah. 3 kata ajaib
tersebut masing-masig mempunyai makna yang kemudian dijabarkan oleh
beberapa ulama. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang konsep keluarga
sakinah menurut para ulama, kemudian biografi Buya Hamka dan M. Quraish
Shihab serta tafsiran mereka, dan pandangan Buya Hamka dan M. Quraish Shihab
mengenai keluarga sakinah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi pustaka. Untuk sumber data nya didapat dari literatur seperti Al-Qur’an dan
hadis, buku, atau karya ilmiah. Semua data tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode muqarran (komparatif) yaitu metode tafsir yang
menekankan kajiannya pada aspek perbandingan tafsir Al-Qur’an.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah menurut para ulama keluarga
sakinah diartikan sebagai keluarga yang tentram, tenang, sejahtera dan bahagia
lahir batin yang dilandasi dengan cinta dan kasih sayang. Kemudian mengulik
tentang biografi Hamka dan M. Quraish Shihab kedua ulama ini merupakan

seorang mufassir, penulis, guru besar serta pemimpin dalam umat islam. Masing-
masing mempunyai banyak karya salah satunya yaitu tafsir Al-Misbah karangan

M. Quraish Shihab dan tafsir Al-Azhar karangan Hamka. Kedua mufassir tersebut
sedikitbanyaknya mempuyai persamaan serta perbedaan dalam menfsirkan
keluarga sakinah. Hal ini dilihat dari beberapa ayat yang mereka tafsirkan kadang
mempunyai persamaan makna kadang juga mempunyai perbedaan ayat dalam
penyampaian. Sebagai contoh pada penafsiran tolong menolong dalam rumah
tangga M. Quraish shihab menggunakan ayat ke-72 surah An-Nahl sedangkan
Hamka menggunakan ayat ke-2 dari surah Al-Maidah.