Tradisi adalah suatu bentuk kebiasaan yang dilakukan dengan sekelompok
orang secara terus-menerus atau kebiasaan yang sama. Termasuk yang

berhubungan dengan Al-Qur’a>n yang disebut dengan living Qur’an, adalah Al-
Qur’a>n yang hidup di tengah-tengah masyarakat sehingga mereka berinteraksi

dengan Al-Qur’a>n. Seperti yang dikaji dalam penelitian ini mengambil living
Qur’a>n dari Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Kota Jambi.
Sebagai sebuah pesantren yang dibangun dari kultur pesantren tradisional
Jawa, Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum menjadi sebuah fenomena unik di antara
pesantren-pesantren tradisional yang ada di Bumi Tanah Pilih Pesako Betuah, Kota
Jambi. Salah satu keunikan yang menarik diamati adalah tradisi pembacaan su>rah
ya>si>n pada malam selasa kliwon. Riset ini mencoba menelisik tradisi ini dari

aspek pengamalannya, tata pelaksanaannya, dan persepsi pelaku beserta orang-
orang yang terlibat di dalamnya mengenai tradisi unik tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data dari
Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Kota Jambi (Pengasuh, Pimpinan,
Ustadz/Ustadzah, pengurus dan para santri) sebagai objek penelitian. Adapun
teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi, beserta pengamatan
partisipatif, ditemukan bahwa pengamatan dari tradisi pembacaan su>rah ya>si>n
pada malam selasa kliwon di Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum ini berawal dari
mimpi pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum. Tradisi ini dipandang sebagai
suatu kewajiban, dan merupakan sarana untuk melestarikan Al-Qur’an.