Fahrazi, Muhammad (2024) METODE PEMAHAMAN HADIS MUHAMMAD AL-GAZĀLĪ DALAM AL-SUNNAH AL-NABAWIYYAH BAYN AHL AL-FIQH WA AHL AL-HADĪTS. Other thesis, UIN STS JAMBI.
Full text not available from this repository.Abstract
Muhammad al-Ghazālī adalah sebagian pemikir Islam yang mencoba
mengkaji hadis dengan menekankan pada tolak ukur yang ditawarkan yaitu;
(1)hadis tidak bertentangan dengan al-Qur’an, (2) hadis tidak bertentangan dengan
hadis lain yang mutawatir dan lebih shahîh, (3) hadis tidak bertentangan dengan
rasio, (4) hadis tidak bertentangan dengan fakta sejarah, pada poin ini yang
membedakan dengan Jumhur Ulama. Muhammad al-Ghazālī menekankan pada
Fakta sejarah karena antara hadis dan sejarah memiliki sinergi yang saling
menguatkan, sehingga dengan adanya kesamaan antara hadis dan fakta sejarah
maka hadis akan memiliki sandaran validitas yang lebih kokoh. Penulisan skripsi
ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang disandarkan pada
literatur-literatur kitab. Metode yang ditempuh adalah metode deskriptif yakni
suatu penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Adapun
langkah-langkah penelitian, pertama, melakukan penelitian sanad dengan langkah-
langkah; melakukan Takhrîj, I‘tibar sanad, Jarh wa Ta’dîl, menyimpulkan sanad.
Kedua, melakukan proses telaah matan untuk menilai kesahihan matan dengan
menggunakan tolak ukur Muhammad al-Ghazali. Syarat yang diajukan al-Ghazālī
dalam menilai kesahihan matan adalah matan tidak bertentangan dengan al-Qur’an,
hadis, akal sehat, dan fakta sejarah. Ketiga, penulis memaparkan tentang
pemaknaan hadis dan kehujjahan hadis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dan implementasi
pemahaman Hadīts Muhammad al-Ghazālī dalam kitab Al-Sunnah Al-Nabawiyyah
Bayn Ahl Al-Fiqh Wa Ahl Al-Hadīts. Metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif-analitis. Studi ini tergolong kepada
jenis penelitian kualitatif dalam bentuk library research (kajian perpustakaan).
Hasil penelitian ini antara lain: 1) Metode pemahaman hadis menurut Muhammad
Al-Gazali dalam As-Sunnah An-Nabawiyah harus diukur dari empat kriteria
keshahihan matan hadis, yaitu matan hadis harus sesuai dengan Al-Qur’an, hadis
shahih lainnya, fakta historis dan fakta Ilmiah. 2) Adapun praktek pemahaman hadis
dengan menggunakan empat kriteria keshahihan hadits di atas, maka Muhammad
al-Ghazālī dalam Al-Sunnah Al-Nabawiyyah berpendapat bahwa wanita
diperbolehkan menjadi pemimpin; umat Islam dalam batas-batas tertentu boleh
mendengarkan nyayian; umat Islam juga diperbolehkan membangun rumah mewah
dengan batas kewajaran . Muhammad al-Ghazālī juga berpandangan bahwa
kerasukan syaitan dalam istilah hadis dipahami sebagai penyakit medis di dunia
modern saat ini.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Hadis |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 28 May 2025 04:28 |
Last Modified: | 28 May 2025 04:28 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/729 |