Philar Fajar Jantan, Muhammad Malik Ibrahim (2024) INTERPRETASI FITNAH DALAM QS. AL-BAQARAH AYAT 191 (STUDI PENDEKATAN MA’NA@ CUM MAGZHA@). Other thesis, UIN STS JAMBI.
Full text not available from this repository.Abstract
vKata fitnah dalam bahasa Indonesia seringkali dipahami sebagai situasi di
mana seseorang menisbatkan satu berita yang tidak sesuai dengan fakta. Makna
fitnah secara umum dan dalam pandangan Al-Qur’an. Dapat diklasifikasi bahwa
fitnah memiliki berbagai macam bentuk mulai dari susunan bentuk kata yang
berbeda hingga memunculkan arti yang berbeda pula. Fitnah memiliki arti yang
lebih luas lagi salah satunya memiliki arti segala macam bentuk cobaan dan
ujian, peperangan, buhtanna, pembunuhan, dosa, sakit serta kesesatanpun
termasuk dalam kategori makna fitnah. Banyaknya kesalahan pemahaman
masyarakat dalam memahami makna fitnah didalam QS. Al-Baqarah ayat 191
menimbulkan perbuatan yang kurang baik bahkan bisa menjatuhkan kehormatan
orang lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
perkembangan fitnah di Indonesia, kemudian melihat ragam penafsiran QS. Al-
Baqarah ayat 191 yang berhubungan dengan kata fitnah, dan untuk
mereinterpretasikan QS. Al-Baqarah ayat 191 dengan pendekatan ma’na@ cum
maghza@ dan implikasinya terhadap fitnah di Indonesia.
Dalam memahami suatu ayat, maka diperlukanlah sebuah metode analisis
data untuk memudahkan dalam memahami makna ayat tersebut. Ma'na-cum-
maghza sebagai pendekatan baru yang ditawarkan oleh Sahiron Syamsuddin
berusaha untuk memahami serta menafsirkan ulang makna ayat dengan
mengedepankan penggalian informasi dari struktur bahasa serta konteks historis
ayat akan sangat relevan untuk digunakan pada masa sekarang atau dapat disebut
juga dengan kontekstualisasi makna ayat maupun hadis. Dengan menggunakan
pendekatan ini sebagai metode analisis data, diharapkan pesan dari ayat tersebut
dapat tersampaikan dengan tepat serta dapat diterapkan di kehidupan
bermasyarakat sehari-hari.
Hasil dari penelitian ini pertama, kata fitnah yang terdapat dalam QS. Al-
Baqarah ayat 191 memiliki makna ujian, cobaan, syirik dan juga azab. Kedua,
dalam menafsirkan QS. Al-Baqarah ayat 191 para mufassir dari klasik, modern
hingga kontemporer memiliki kecenderungan memaknai kata fitnah dengan
syirik, melampaui batas, dan kekacauan. Ketiga, dalam menafsirkan QS. Al-
Baqarah ayat 191 menggunakan pendekatan ma’na cum maghza terdapat analisis
makna linguistik bahwa kata fitnah memiliki makna ujian, cobaan, dan azab,
namun kata fitnah memiliki kesamaan makna dengan kata buhtanna yang
beramakna bohong atau dusta. Maka demikian itu kata fitnah yang di maksud
dalam QS. Al-Baqarah ayat 191 ialah cobaan, ujian, atau perkataan bohong.
melihat dari signifikansi historis terdapat tiga pesan utama yaitu pesan
perdamaian menjadi aspek fundamental, tujuan pemberlakuan syariat islam
vi
(maqasid syariah) yang prinsipnya memberikan nilai perlindungan terhadap hak
asasi manusia (hifz an-nafs) dan perlindungan terhadap agama (hifz ad-din), etika
bermuamalah antar manusia yang berdasarkan prinsip egaliter baik sesama
muslim ataupun kepada pemeluk agama lain. Sigifikansi dinamis dapat diambil
tiga pesan utama yaitu upaya menegakkan perdamaian yang di sertai dengan
perlidungan terhadap jiwa dan agama serta sesuai prinsip etis bermuamalah
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Al quran dan Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 28 May 2025 03:48 |
Last Modified: | 28 May 2025 03:48 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/722 |