Sikap zuhud mulai ditinggalkan masyarakat di tengah arus globalisasi yang semakin
deras, sikap berlebihan, hedonisme dan konsumtif menjadi sebuah pilihan hidup yang mulai
terlihat wajar saat ini, sikap zuhud mulai ditinggalkan oleh masyarakat pada masa ini
dikarenakan sikap zuhud dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, banyak didapati
individu-individu yang sibuk dengan permasalahan duniawi dan juga paham materialistis
individualis dan sebagainya yang berpengaruh negatif bagi kehidupan manusia, gaya hidup
konsumtif instan dan hedonis merupakan dampak dari hal tersebut yang melanda negeri, padahal
Buya Hamka dengan Tasawuf Modern telah merumuskan berbagai ketentuan yang bisa
dilakukan untuk berlaku zuhud di tengah maju dan modernnya zaman.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode content analysis dalam
mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakter khusus secara objektif dan
sistematis, pendekatan ini penulis gunakan untuk memahami dan melakukan interpretasi
terhadap pemikiran Hamka tentang zuhud kemudian menafsirkan dan menyusun suatu bangunan
pemikiran Hamka yang relevan bagi kehidupan modern dengan mencari literatur dan buku-buku
Buya Hamka dan buku lain yang selaras.
Hasil penelitian menunjukkan kehidupan mayarakat pada zaman ini sudah mulai jauh
dari kehidupan zuhud yang seharusnya, kehidupan masyarakat yang hedonid membuat konsep
zuhud mulai ditinggalkan, Buya Hamka menggaris bawahi bahwa zuhud yang sebenarnya
adalah menjadikan akhirat sebagai tujuan dengan menjadikan dunia sebagai sarana untuk
mencapai kehidupan yang bahagia di akhirat, sikap zuhud dapat diimplementasikan pada zaman
ini dengan cara menyeimbangkan kedua kehidupan yaitu kehidupan di dunia dan kehidupan
diakhirat.