Skripsi ini membahas Partisipasi Masyarakat dalam Program Rumah DataKu Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun dengan tujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Program Rumah DataKu Kampung KB di Desa Batu Penyabung Kabupaten Sarolangun, pelaksanaan Program Rumah DataKu Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun, Selain itu juga bertujuan untuk melngeltahui hambatan pelaksanaan Program Rumah DataKu Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelaksanaan Rumah DataKu terlaksana dengan baik dapat dilihat dari indikator bahwa Rumah DataKu merupakan organisasi yang inovatif, komunikasi yang baik antar unit di Rumah DataKu, dan terbuka dalam memberikan informasi. Namun pada indikator sumber daya yang dimiliki Rumah DataKu masih belum tercukupi. Selain itu, profesionalisme tenaga kerja yang masih kurang terlatih dalam menggunakan teknologi untuk mengelola Rumah DataKu. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan, dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu partisipasi masyarakat dalam kontribusi sumber daya berupa uang untuk kegiatan kebersihan lingkungan, Kontribusi juga di berikan oleh masyarakat dalam hal pemberian informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian peserta KB melalui kader KB. Partisipasi masyarakat dalam hal menjadi peserta dalam setiap program maupun kegiatan ditunjukkan dalam bentuk ikut dalam kelompok Tri Bina. Partisipasi Masyarakat dalam Program Rumah DataKu Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun terdapat hambatan yang membuat kurang maksimal dalam penyelenggaraan program Kampung KB ini, adapun kendalanya adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam program ini, permasalahan anggaran, kader-kader yang tidak mumpuni, kurangnya dukungan dari perangkat desa, serta pokja Kampung KB di desa tersebut kurang aktif.