Afriadi, Aris (2024) KONSEP PARENTING DALAM Al- QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR NUSANTARA (Studi Kitab Tafsir Mara̅h Labid ̅ Pada Q.S Luqman ayat 13-16). Other thesis, UIN STS Jambi.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini berangkat dari banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh
remaja yang diakibatkan oleh orang tua yang salah dalam mendidik anaknya.
Padahal di dalam Al-Qur’an sendiri telah dijelaskan bagaimana cara mendidik anak
yang terdapat pada QS.Luqman ayat 13-16 yang menggambarkan cara Luqman
mendidik anaknya. Al-Qur’an sudah memberi pedoman kepada umat manusia
tentang bagaiamana cara mendidik anak, kemudian dipahami dengan menggunakan
berbagai kitab tafsir, salah satunya ialah kitab tafsir Marah Labid. Pada penelitian
ini peneliti analisis dengan menggunakan perspektif kitab tafsir karya Imam
Nawawi Al-Bantani yaitu kitab tafsir Marah Labid yang menggunakan metode
tahlili dengan menguraikan ayat per ayat menggunakan bahasa, ayat lain, hadist,
riwayat, maupun pendapat ulama. Berdasarkan latar belakang ini, peneliti ingin
melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang bagaimana konsep parenting dengan
menggunakan kitab tafsir Marah Labid.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research) jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengusung metode studi dokumen
dan menggunakan perspektif kitab tafsir Marah Labid kemudian dianalisis dengan
metode analisis isi, yaitu suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk
mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa, mendidik anak perspektif kitab Tafsir
Marah Labid yang terdapat dalam QS. Luqman ayat 13-16 kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis isi. Dapat dipahami bahwa, Syekh Nawawi
mengajarkan tentang parenting dalam aspek akidah, syariah dan akhlak, pada ayat
ke 13 mengajarkan akidah, Syekh Nawawi menuturkan bahwa pada saat itu anak
Luqman yang bernama Saran belum mengenal akidah kepada Allah, namun ia
mengajarkan akidah tersebut dengan lemah lembut, Luqman terus menerus
memberikan nasihat dan mengajari anaknya sehingga mau memeluk Islam.
Kemudian pada ayat 14 menjelaskan tentang penanaman mendidik anak dalam
aspek akhlak. Pada ayat 15 Syekh Nawawi Al-Bantani menejelaskan bahwa patuh
kepada kedua orang tua adalah suatu keharusan, selama hal itu tidak bertentangan
dengan syari’at Allah dan menjerumuskan kepada kedurhakaan kepada Allah.
Kemudian Syekh Nawawi menuturkan untuk menjalin pergaulan dengan keduanya
sesuai dengan syariat. Kemudian pada ayat ke 16, Syekh Nawawi Al-Bantani dalam
tafsirnya menjelaskan bahwa Luqman menyuruh anaknya agar salat sesuai dengan
syari’at.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Al quran dan Tafsir |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 27 May 2025 08:15 |
Last Modified: | 27 May 2025 08:18 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/700 |