ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang: fenomena Hate Speech dalam perspektif akhlak. Permasalahan Hate Speech mendorong seseorang atau kelompok untuk melakukan perbuatan menghina, mencaci, menghujat dan perbuatan tersebut mengakibatkan terjadinya penghasutan, diskriminasi, kekerasan, bahkan perpecahan yang begitu besar. Media sosial berperan membuka ruang dalam menyampaikan berbagai informasi yang seharusnya berdampak positif dalam berkomunikasi di dunia maya, tetapi pada kenyataanya menjadi sarana untuk menghujat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengatahui fenomena Hate Speech yang terjadi pada masyarakat Indonesia, Perspektif para tokoh akhlak tentang Fenomena Hate Speech dan komparatif pemikiran para tokoh akhlak tentang Fenomena Hate Speech.
Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi pustaka dengan data primer dan sekunder. Sementara itu teknik analisis data menggunakan lima pendekatan berfikir dengan library research melalui Berfikir induktif, deduktif, berfikir dengan komperatif, mengemukakan fakta-fakta teoretis yang dikembangkan, membuat suatu sintesis. melakukan deskriptif
Kesimpulan hasil penelitian dan dapat disimpulkan sebagai berikut: fenomena Hate Speech yang terjadi di masyarakat semakin merebak dalam bentuk perkataan, prilaku, tulisan, dan dipertunjukan sehingga menimbulkan perpecahan dan menyebar luas ke berbagai macam kalangan dan membawa perubahan pada bidang kehidupan, bidang politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Perspektif para tokoh mengacu pada pesan Allah swt kepada hamba-hambanya dalam bersosial masyarakat diperintahkan untuk menjaga ucapannya agar tidak menyakiti antar sesama. Secara konteks dalam sosial masyarakat dengan adanya perkembangan teknologi menimbulkan perubahan paradigma dalam studi mengenai kejahatan. Dampak Perspektif Tokoh akhlak terhadap Fenomena Hate Speech diantaranya adanya pesan moral untuk saling menghormati dan menghargai, pesan moral untuk tidak mencela orang lain, larangan berprasangka buruk dan larangan menggunjing orang lain. Komparatif para tokoh dimana adanya persamaan pemikiran tentang akhlak, etika, berprilaku dan beradab di masyarakat harus menurut Al-Quran karena bersifat perintah. Sedangkan dampak perspektif para tokoh terhadap Fenomena Hate Speech diantaranya adanya pesan moral untuk saling menghormati dan menghargai, pesan moral untuk tidak mencela orang lain, larangan berprasangka buruk dan larangan menggunjing orang lain.

Kata Kunci: Fenomena, Hate Speech, Akhlak.