Azimat keselamatan masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat Tungkal III Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi, Dalam Agama Islam, ada beberapa pendapat yang melarang
penggunaan azimat karena dianggap bertentangan dengan ajaran tauhid atau
keesaan Allah. Azimat dianggap sebagai bentuk syirik atau menyekutukan
Allah dengan sesuatu yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana sejarah penggunaan, pemahaman, dan dasar dari
penggunaan Azimat keselamatan bagi masyarakat Kelurahan Tungkal III
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Azimat dipercaya dapat dijadikan sebagai alat untuk kekebalan tubuh,
pengobatan, penyemangat hidup, penghindar dari serangan orang-orang yang
mempunyai niat jahat, dan lain-lain. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif. Pada
penelitian ini, peneliti secara langsung turun ke Kelurahan Tungkal III
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
sebagai lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data tersebut
ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan
bahwa ayat yang digunakan sebagai azimat diantaranya ialah: Azimat
keselamatan yang diletakkan pada ambang pintu masuk, di dalam dompet,
dan pada saku atau peci. Media yang digunakan adalah kain, air dan botol,
serta kertas. Ayat yang digunakan adalah Ayat Kursi. Al-Fatihah, serta AlIsra Ayat 82. Bagi orang awam yang menjadi narasumber penelitian ini
mereka lebih berfokus dengan Azimat dan khasiat dari Azimat yang mereka
pakai, sehingga perilaku mereka tidak mengalami perubahan. Azimat yang
digunakan ada yang diperintahkan membaca amalan-amalan dan selain itu
juga ada yang hanya berupa tulisan yang dibuat bantalan kecil, kemudian
disematkan dibagian anggota tubuh. Dalam hal tersebut, mereka hanya
membacanya sekedar dari keperluan Azimat, tidak untuk dijadikan amalanamalan setiap hari yang seharusnya anggapan mereka tentang membaca AlQur’an adalah bentuk ibadah. Maka dengan begitu, mudah bagi Allah untuk
mengabulkan hajat dari setiap hamba-Nya.