ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan realitas memprihatinkan mengenai fenomena sosial khususnya bullying baik dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial yang telah merajalela diseluruh penjuru dunia sehingga masyarakat mulai menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah. Hal ini mendorong penulis untuk melihat bagaimana pandangan ulama tafsir Indonesia khususnya dalam Tafsir Al-Misbah, karena sebagai mahluk sosial seharusnya kita mengetahui bahwa ada beberapa hak-hak sesama yang harus dihormati dan tidak boleh dilanggar untuk menjaga keharmonisan dan mencegah munculnya pertikaian dalam kehidupan sosial seperti yang terdapat dalam QS. Al-Hujurat:11.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan tafsir tahliliy atau analisis berjenis kepustakaan (library research). Adapun dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis isi yang mana sumber utamanya adalah Tafsir Al-Misbah. Penggunaan analisis isi dalam penelitian ini untuk melihat apa saja perilaku bullying yang tertuang dalam QS. Al-Hujurat ayat 11 yang sudah ditafsirkan dalam kitab Tafsir Al-Misbah.
Hasil dari penelitian ini penulis menemukan bahwa dalam QS. Al-Hujurat 11 dalam Tafsir Al-Misbah ada dua bentuk perilaku bullying yaitu secara verbal dan non verbal, yang kemudian ditemukan beberapa tindakannya yaitu yang pertama mengolok-olok, kedua mencela dan yang ketiga memanggil dengan gelar buruk. Akan tetapi pada kategori yang ketiga, dalam tafsir Al-Misbah disebutkan bahwa tidaklah termasuk tindakan bullying apabila yang dipanggil tidak merasa keberatan karena hal ini ditoleransi oleh agama. Sesuai dengan definisi bullying, ketiga hal diatas baik secara umum maupun dalam sudut pandang Tafsir Al-Misbah dapat dikategorikan sebagai perilaku bullying jika dilakukan berulang kali, namun jika sekali saja maka ketiganya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku bullying.