Penelitian ini dilator belakangi oleh penduduk desa Penerokan pada umumnya dan pada masyarakat di Dusun Sekarsari KM 49 pada khususnya ang masih menjaga tradisi leluhur nya namun bersifat positif. Mayoritas dengan masyarakat suku jawa nya yang kental dengan tradisi dan budaya dalam pelaksanaan suatu tradisi, suatu daerah tentu nya memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang menunjang keberagaman dan kelestarian agar tetap terjaga. Ngeholi merupakan salah satu bentuk tradisi yang hampir dilakukan dibelahan wilayah Indonesia, namun tentu Penerokan tersendiri menjadi objek desa yang memiliki keunikan tersendiri dalam pelaksanaan nya sehingga menjadi pembeda antara daerah yang satu dengan yang lain.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif deskriptif. Capaian riset bertipe ini yakni memperoleh deskripsi secara komprehensif terkait suatu hal yang yang berdasarkan pada pemikiran insan yang dikaji. Dengan model Milles dan Huberman langkah-langkah analisa data diantara nya yakni: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa tradisi ini sudah berlangsung lama oleh para sepuh yang ada di desa Penerokan. Tradisi Ngeholi ini merupakan tradisi turun temuru oleh masyarakat desa Penerokan yang dibawa sepuh mereka bahkan hingga kini tradisi ini tetap terlestarikan dan tidak memiliki konsep batasan waktu dalam pelestarian nya. Mereka menganggap tradisi ini wajib dijaga karena lumrah bagi orang yang mampu maupun biasa untuk memperingati setiap kematian seseorang guna mengingatkan ke diri sendiri sebab dunia hanyalah fana. Dan akhiratlah yang kekal dan abadi. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada warga di Dusun Sekarsari KM 49 untuk terus menjaga kelestarian tradisi Ngeholi ini agar dapat memberikan tontonan yang baik bagi masyarakat diluar Penerokan sendiri sesuai keunikan yang dimilikinya.