Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

LIVING QUR’AN DALAM TRADISI MAPATI MASYARAKAT JAWA DI DESA SETIRIS DUSUN KAMPUNG BARU KECAMATAN MARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI

M. Pajar, M. Pajar (2024) LIVING QUR’AN DALAM TRADISI MAPATI MASYARAKAT JAWA DI DESA SETIRIS DUSUN KAMPUNG BARU KECAMATAN MARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI. Other thesis, UIN STS Jambi.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tradisi Mapati merupakan sebuah tradisi yang dilakukan secara turun temurun
dan sudah menjadi budaya umum dalam proses kehamilan. Mapati merupakan serapan
dari bahasa Jawa. Mapati artinya empat bulanan, jadi tradisi Mapati adalah tradisi empat
bulan bayi di dalam kandungan. tradisi ini bisa juga disebut dengan tradisi patang bulan.
Tradisi Mapati merupakan tradisi memberkahi ibu dan calon bayinya di usia kehamilan
empat bulan. Tradisi Mapati dilakukan oleh Masyarakat Desa Setiris Dusun Kampung
Baru pada saat usia kandungan menginjak empat bulan. Tradisi ini bertujuan untuk
mendo‟akan ibu dan anak yang dikandung karena pada usia empat bulan ini, janin yang
ada di dalam kandungan telah Allah SWT tiupkan rohnya. Dalam penelitian ini peneliti
melihat bahwa adanya Living Qur‟an pada tradisi ini yang meliputi apa yang menjadi
dasar pembacaan ayat-ayat Al-Qur‟an pada Tradisi Mapati ini, bagaimana proses
pembacaan ayat-ayat Al-Qur‟an pada Tradisi Mapati ini, dan bagaimana pelaksaan
pembacaan ayat-ayat Al-Qur‟an pada Tradisi Mapati.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode
penulisan deskriftif analitik kualitatif, dalam kajian Living Qur‟an ini pendekatan yang
digunakan penulis dalam penelitian ini yakni fenomenologi pendekatan Islam. Analisis
data yang ditemui melalui catatan, observasi, wawancara, dan lainnya dengan beberapa
teknik analisis yaitu redaksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Landasan teori dalam
penelitian ini meliputi Living Qur‟an, kode etik Living Qur‟an, pendekatan
fenomenologi Islam, dan Tradisi Mapati.
Landasan atau pendekatan masyarakat terhadap Tradisi Mapati ini yang terdapat
pada surah Al-A‟raf ayat: 189 dan pada surah Ar-Ra‟d ayat: 7 dimana dalam hal ini
hanya Allah SWT yang mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa
yang kurang sempurna dan apa yang bertambah yang ada di dalam rahim dan segala
sesuatu yang ada ukuran di sisi-Nya. Prosesi Tradisi Mapati Masyarakat Jawa Di Desa
Setiris Dusun Kampung Baru berbeda dengan prosesi yang dilakukan pada masa kuno,
tradisi Mapati yang dilakukan Masyarakat Jawa Di Desa Setiris Dusun Kampung Baru
terbilang singkat tidak sedetail prosesi yang dilakukan pada masa kuno. Prosesi tradisi
Mapati yang dilakukan masyarakat di Desa setiris Dusun Kampung Baru, acara ini
dimulai dengan pembukaan, pembacaan surah Yasin, QS. Luqman, QS. Yusuf, QS.
Maryam dan dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil kemudian diakhiri dengan
pembacaan do‟a. Kesimpulan penelitian ini bahwa fenomena Living Qur‟an dalam
Tradisi mapati menemukan bahwa kajian Living Qur‟an terhadap pembacaan ayat-ayat
Al-Qur‟an pada Tradisi Mapati ini menjelaskan adanya permohonan keselamatan,
kemulian, dan menyiratkan kecintaan serta meneladani figur-figur penting dari para
Nabi maupun orang-orang yang dimuliakan.

Item Type: Thesis (Other)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Studi Agama
Depositing User: Perpustakaan UIN STS Jambi
Date Deposited: 27 May 2025 02:35
Last Modified: 27 May 2025 02:44
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/661

Actions (login required)

View Item
View Item