Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

KELUARGA BERENCANA DALAM AL-QUR’AN: STUDI ANALISIS PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

padrillah, Dodi (2024) KELUARGA BERENCANA DALAM AL-QUR’AN: STUDI ANALISIS PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH. Other thesis, UIN STS JAMBI.

Full text not available from this repository.

Abstract

Dalam pandangan ulama mengenai keluarga berencana, bahwa keluarga
berencana memang terkesan ada kontradiksi dalam Al-Qur’an. Karena ada ayat
yang menganjurkan jangan meninggalkan keturunan yang lemah, namun ada juga
ayat yang menganjurkan untuk banyak keturunan. Anjuran jangan meninggalkan
keturunan yang lemah dalam kondisi darurat, upaya ini dibolehkan dengan syarat
adanya persetujuan suami istri dan tidak menimbulkan mudharat baik secara
jasmani maupun rohani.
Dengan menjarangkan keturunan atau melakukan program keluarga
berencana, berdasar atas pertimbangan yang terkandung dalam QS. An-Nisa’
Ayat 1 dan 9. Kemudian dalam QS. Al-An'am Ayat 151. QS. An-Nahl Ayat 72,
QS. Al-Furqan Ayat 74, QS. As-Syu’ara’ Ayat 88, dan QS. At-Taghabun Ayat
14-15. Sangat erat kaitannya dengan anjuran untuk melakukan program keluarga
berencana. Terutama bagi seorang pemimpin dalam rumah tangga jangan sampai
meninggalkan keturunan yang lemah, baik secara fisik maupun secara mental.
Setiap pemimpin dalam rumah tangga hendaknya peduli dengan perkembangan
pertumbuhan, pendidikan, serta memelihara dengan baik bagi pasangan hidup
dan anak keturunannya, serta masyarakat pada umumnya.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa menurut Tafsir Al-Misbah,
penafsiran M. Quraish Shihab menyinggung tentang memperlihatkan kepedulian
mereka terhadap keluarga maupun masyarakat, memelihara harta dan anak
keturunan. Jangan sampai meninggalkan anak keturunan kita yang lemah
sehingga dapat menjadi dosa bagi kita jika tidak memperdulikan nasib anak
keturunan kita. Dengan menggunakan metode Content Analysis. Dari pandangan
M. Quraish Shihab memperbolehkan untuk mengatur jumlah kelahiran dengan
memakai salah satu alat kontrasepsi. ia berkesimpulan Islam membenarkan
penggunaan kontrasepsi sebagaimana di praktikkan oleh para sahabat nabi
dengan cara yang mereka kenal yaitu 'Azl (mengeluarkan seperma diluar vagina)
dengan catatan selama tidak di paksakan, tidak menggugurkan (aborsi), dan tidak
mengakibatkan pemandulan yang abadi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Al quran dan Tafsir
Depositing User: Perpustakaan UIN STS Jambi
Date Deposited: 27 May 2025 02:12
Last Modified: 27 May 2025 02:24
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/653

Actions (login required)

View Item
View Item