Fenomena quarter life crisis pada remaja meningkat akibat perubahan sosial dan ekonomi yang cepat serta pengaruh media sosial. Hal ini memicu kecemasan dan kebingungan dalam menentukan arah hidup. Penerapan prinsip-prinsip Stoikisme dapat menjadi solusi efektif dalam penguatan mental untuk menghadapi krisis ini. Stoikisme mengajarkan penerimaan terhadap hal-hal di luar kendali dan fokus pada tindakan yang dapat dilakukan, sehingga membantu remaja mengelola emosi dan mengurangi stres.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka (library research) dan analisis historis deskriptif. Data yang digunakan terdiri dari buku Filosofi Teras oleh Henry Manampiring dan berbagai sumber sekunder lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Stoikisme, seperti mengendalikan emosi dan melakukan refleksi diri, memberikan dampak positif bagi remaja dalam menghadapi quarter life crisis. Stoikisme terbukti dapat menjadi solusi efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini.
Penelitian ini merekomendasikan integrasi konsep Stoikisme dalam sistem pendidikan agar remaja dapat lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Stoikisme, serta sebagai pendekatan dalam pendampingan remaja yang menghadapi quarter life crisis.