Operasi plastik sudah menjadi tren ekspresi diri untuk meningkatkan daya
tarik dan bukan hanya untuk kebutuhan medis. Operasi plastik, dengan tujuan
merubah fisik, sering kali memicu pertayaan tentang kepatuhan terhadap kehendak
Allah yang menciptakan setiap individu sesuai dengan kehendaknya. Operasi
plastik sejatinya dilakukan untuk mendapatkan bentuk wajah atau tubuh yang
lebih sempurna. Tapi tidak sedikit juga dari mereka yang melakukan operasi
plastik untuk memperbaiki kecacatan.
Berangkat dari fenomena tersebut, peneliti berupaya mengungkap makna
operasi plastik dengan menganalisis Q.S An-Nisa>’ ayat 119 dengan mengadopsi
salah satu salah satu pendekatan penafsiran kontemporer yang bernuansa
hermeneutika dan kontekstual, yaitu pendekatan ma’na>-cum-maghza>. Penelitian
ini berjeniskan kepustakaan (library reserch), dengan motode kualitatif.
Adapun temuan dalam skripsi ini adalah mengenai operasi plastik dengan
penafsiran dalam Q.S. An-Nisa>’ ayat 119 tentang merubah ciptaan Allah SWT.
Terkait perubahan pada fisik makhluk hidup yaitu sesuai dengan kebutuhan, tidak
merubah fungsinya dan tidak merugikan pihak lain (kemaslahatan) dalam praktek
transplantasi organ tubuh. Ketiganya hanya dapat dilihat dari pandangan diri
sendiri, antara memiliki kebutuhan atau tidak, apakah dapat menimbulkan
kerugian atau tidak terutama untuk diri sendiri, serta tidak sampai pada batasan
merubah fungsi organ tubuh yang dirubah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Mengetahui gambaran umum tentang operasi plastik, untuk mengetahui
signifikansi makna dan fenomena histories dalam Q.S An-Nisa>’: 119 dan untuk
mengetahui signifikansi fenomenal dinamis makna operasi plastik dalam Q.S AnNisa>’: 119