Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang Muslim yang tidak dapat diubah
oleh siapapun isi yang ada di dalamnya. Al-Qur’an juga sangat adil
memperlakukan antara laki-laki dan perempuan. Namun yang sering menjadi
perdebatan adalah perbedaan cara penafsirannya. Salah satu contohnya adalah
mengenai kesaksian perempuan. Maka daripada itu, skripsi ini melihat
bagaimana ayat-ayat kesaksian perempuan dalam Al-Qur'an ditafsirkan dengan
menggunakan pendekatan Qira>'ah Muba>dalah.
Pada skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
mengumpulkan data dari bahan pustaka (library research), seperti buku, jurnal,
dan hasil penelitian yang relevan dengan topik penelitian. Dalam skripsi ini,
peneliti menggunakan metode deskriptif-analitis untuk mengolah data,
menampilkan informasi dari ayat-ayat kesaksian perempuan dalam Al-Qur'an
dari berbagai perspektif penafsiran. Kemudian peneliti menganalisis
data perspektif Qira>'ah Muba>dalah.
Qira>’ah Muba>dalah merupakan sebuah metode tafsir yang berusaha
menegaskan hubungan antara kesetaraan dan keadilan gender. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami bagaimana ayat-ayat kesaksian perempuan dalam
teks Al-Qur'an dapat ditafsirkan secara lebih adil dan setara dengan
menggunakan perspektif Muba>dalah, yang menekankan pada nilai-nilai
kesalingan (muba>dalah) antara laki-laki dan perempuan. Adapun hasil dari
penelitian pada skripsi ini pada QS. Al-Bqarah ayat 282, QS. An-Nu>r ayat6-8 dan
QS. At-Talaq ayat 2 adalah perempuan memiliki kesempatan dan nilai yang sama
dengan laki-laki untuk menjadi saksi selagi perempuan tersebut mampu berlaku
adil dan bertanggung jawab atas apa yang disaksikannya.