Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

INTERKONEKSI ORANG TUA DAN ANAK DALAM AL- QUR’AN (Studi Qirā’ah Mubādalah Karya Faqihuddin Abdul Kodir atas QS. Al-Anfal: 27-28 dan QS. Al-Isra’: 23-24)

Indrayani, Widiya (2024) INTERKONEKSI ORANG TUA DAN ANAK DALAM AL- QUR’AN (Studi Qirā’ah Mubādalah Karya Faqihuddin Abdul Kodir atas QS. Al-Anfal: 27-28 dan QS. Al-Isra’: 23-24). Other thesis, UIN STS JAMBI.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keresahan penulis terhadap kasus
penelentaraan anak oleh orang tua dan penelantaran orang tua yang telah lansia
oleh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan teologis
dan medis terhadap hubungan orang tua dan anak, untuk mengetahui interpretasi
ulama terhadap QS. Al-Anfal ayat 27-28 dan Al-Isra’ ayat 23-24 tentang
hubungan orang tua dan anak dan untuk mengetahui pembacaan Muba
>dalah atas
interpretasi QS. Al-Anfal ayat 27-28 dan Al-Isra’ ayat 23-24 tentang hubungan
orang tua dan anak.
Jenis metodologi penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah
kualitatif dengan sifat penelitian kepustakaan (library reseach). Sumber data
yang digunakan ada dua, yakni data primer dan sekunder. Data primer berupa
buku Qira>’ah Muba>dalah karya Faqihuddin Abdul Kodir. Sedangkan data
sekundernya merujuk pada buku-buku yang berkaitan dengan Faqihuddin Abdul
Kodir dan bukunya serta sumber lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, pandangan teologis
dan medis terhadap hubungan orang tua dan anak bahwa orang tua dengan anak
terjalin suatu ikatan yang kuat, baik itu terjalin karena hubungan darah,
psikologis, kultural, etis, emosional, maupun rohani. Anak bertanggung jawab
untuk mentaati dan menghormati orang tua. Kedua, Interpretasi ulama terhadap
QS Al-Anfal ayat 27-28 dan Al Isra ayat 23-24 tentang hubungan orang tua dan
anak, bahwa jumhur ulama menwajibkan orang tua untuk mengazankan pada
telinga kanan dan kiri bayi menyusui anak, menyembelih aqiqah, mencukur
rambutnya, memberikan nama yang baik, melakukan penyunatan, memberi
makanan yang halal dan menikahkan anak. Seoarnag anak janganlah pernah
membantah perintah mereka dan jangan meninggikan suara di hadapan mereka.
Ketiga pembacaan Mubadalah atas interpretasi QS Al-Anfal ayat 27-28 dan AlIsra ayat 23-24 tentang hubungan orang tua dan anak tidak akan terputus ikatan
kekeluargaan dalam kondisi dan situasi apapun, oleh karenanya pernikahan atau
berumah tangga bagi seorang anak bukan untuk lari dari tannggung jawab kepada
orang tua, meskipun kenyataannya kondisi ini banyak terjadi belakangan ini.
Oleh karena itu, Al-Qur’an dan hadits mengharamkan syurga bagi anak yang
meninggalkan orang tua dalam kondisi lemah demi berperang dijalan Allah.
Dengan demikian, berumah tangga harus bisa mengokohnya ikatan sebuah
keluarga menjadi keluarga yang besar dan menyenangkan bukan untuk lari dari
tanggung jawab dalam mengurusnya orang tua ketika lemah tidak berdaya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Al quran dan Tafsir
Depositing User: Perpustakaan UIN STS Jambi
Date Deposited: 26 May 2025 07:06
Last Modified: 26 May 2025 07:06
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/631

Actions (login required)

View Item
View Item