ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kewajiban memakai cadar khususnya di
pondok pesantren Al Mubarak santriwati diwajibkan untuk memakai cadar selama
dalam proses pembelajaran maupun ketika mereka berada diluar pondok pesantren.
Hal ini berawal tanggal 1 januari 2016, santriwati diminta untuk menggunakan
cadar oleh pimpinan pondok dikarenakan kedatangan Habib Salim. Akhirnya,
sampai sekarang mengikuti kiblat yaman sehingga cadar tetap dipakai sampai saat
ini. Meskipun di Indonesia penggunaan cadar menjadi suatu hal yang kontradiktif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan
merupakan hasil dari wawancara bersama tenaga pendidik di pondok pesantren Al
Mubarak dan juga beberapa orang santriwati. Untuk data lainnya diperoleh dari
berbagai macam sumber Al-Qur'an, hadis, dan pendapat dari ulama tafsir ataupun
ulama hadis yang berkaitan dengan penggunaan cadar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya tidak ada dalil yang benar-benar
mewajibkan perempuan untuk menggunakan cadar. Perempuan hanya diwajibkan
untuk menutup aurat. Aurat perempuan itu sendiri mencakup keseluruhan tubuh
dari ujung kepala sampai ujung kaki, kecuali wajah dan telapak tangan. Penggunaan
cadar di Pondok Pesantren Al Mubarak merupakan suatu upaya para guru untuk
menjaga akhlak, dan martabat seorang perempuan (hafizah). Selain itu penggunaan
cadar dari santriwati Pondok Pesantren Al Mubarak di harapkan agar dapat menjadi
suatu peringatan bagi setiap individu untuk terus berbuat kebaikan.
Kata Kunci: Tradisi, Living Hadis, Cadar