Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih rendah. Indonesia mengalami ketertinggalan dalam hal mutu pendidikan. Covid 19 menjadi bencana dunia yang juga berdampak terhadap pendidikan di Indonesia. Pembelajaran yang awalnya berada di dalam kelas berubah menjadi pembelajaran daring dengan berbagai model. Namun banyak permasalahan muncul akibat pembelajaran daring. Kemudian Pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai langkah untuk menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi. Perubahan kurikulum didasarkan pada sebuah tujuan yaitu memulihkan ketertinggalan dan memberikan kebebasan kemerdekaan bagi siswa maupun sekolah untuk melakukan recovery (pemulihan) dari learning loss (menurunnya pengetahuan dan ketrampilan siswa akibat pembelajaran dirumah yang berlangsung lama.) Learning loss bukan sekedar pada pengetahuan tetapi lebih dari itu learning loss juga dalam hal pembangunan karakater. Karakter inilah yang menjadi inti pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik SMA Negeri 5 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri 5 Kota Jambi telah berjalan dengan baik. Mulai dari tahap perencanaan Implementasi 1. Implementasi Pembelajaran Intrakurikuler dimulai dari kegiatan pembukaan, pembelajaran inti sampai penutup pembelajaran. Melalui kegiatan pembisaan seperti berdoa sebelum dan sesudah memulai pembelajaran serta menghafalkannya, mengikuti kegiatan keagamaan setiap pagi hari sebelum pembelajaran di kelas. 2. Implementasi pembelajaran kokurikuler berupa kegiatan projek, adapun tahapan dalam pengimplementasiannya di mulai dari pemberian materi, aksi. 3. Implementasi ektrakurikuler Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan mengembangkan minat, bakat siswa. Adapun faktor penghambat dalam implementasi kurikulum merdeka belajar dalam pembentukan karakter. Sebagian guru masih kurang terlibat aktif dalam mengimplementasi pendidikan karakter sehingga dapat menghambat proses penanaman pendidikan karakter. Masih terdapat beberapa siswa siswi yang kurang disiplin seperti terlambat datang sekolah, keliaran di jam masuk pembelajaran.