Fenomena kerusakan lingkungan hidup disebabkan dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan yang diakibatkan oleh
manusia ini justru lebih besar dibandingkan kerusakan akibat bencana alam.
Memang kerusakan yang dilakukan bisa terjadi secara terus menerus dan
cenderung meningkat. Oleh sebab itu penelitian ini mengangkat pokok masalah
“Bagaimana relevansi pemikiran Henryk Skolimowski tentang relasi manusia dan
lingkungan?”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka
(library research) dan metode analisis historis deskriptif. Data yang digunakan
dari buku Henryk Skolimowski yang berjudul filsafat lingkungan dan dari
berbagai jurnal, skripsi, dan disertasi terkait relasi manusia dan lingkungan.
Teknik analisis menggunakan content analysis dan kemudian dianalisis serta
disajikan secara sistematis.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa manusia dengan pemikiran
perspektif lingkungan Henryk Skolimowski bahwa, alam semesta merupakan
tempat yang sakral dan manusia adalah penjaga kesakralannya. Alam semesta
menjadi rumah buat manusia yang hidup bersama dengan ciptaan lainnya dan
hidup damai satu sama lain. Manusia bukanlah satu-satunya yang ada dari proses
penciptaan tersebut, sehingga manusia tidak dapat membayangkan tamak dan
tidak mempedulikan ciptaan lainnya. Genealogi keilmuan Henryk Skolimowski
yaitu subjek manusia yang melekat dengan alam. Manusia tidak bisa tidak tanpa
alam. Relevansi manusia dan lingkungan pada zaman sekarang sangat penting
bagi dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan kesadaran lingkungan hal ini
dapat membantu mengembangkan pemikiran dan tindakan yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan dalam konteks akademik maupun kehidupan sehari-
hari. Akhirnya manusia dan tidak dapat dipisahkan, manusia membutuhkan alam
untuk bertahan hidup dan tindakan manusia dapat berdampak pada kelestarian
alam.
Kata Kunci: Relasi, Manusia, Lingkungan, Henryk Skolimowski