Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya perbedaan pemahaman mengenai penciptaan juga dengan pandangan Islam sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an dan Hadis. Sebagaimana teori tersebut mengemukakan bahwasanya manusia berasal dari kera yang kemudian berevolusi menjadi manusia. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengemukan bagaimana pendapat para ilmuwan ahli biologi dan para mufassir tentang penciptaan manusia.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Adapun metode penafsiran ini menggunakan metode konten analisis (analisis isi) yaitu metode untukl mendapatlkan pemahamaln dan pengertianl yang tepalt tentang suatu objekl dengan jlalan menguralikan bagianl-bagian, melnelaah dan lmencermati hubunlgan keterklaitan antara blagian dalam lmembentuk konslepsi yanlg integral. Dallam kailtannya dengan kajialn tlafsir, malka yang dimaksud delngan telknik lanalisis yaitu suatul cara memlahami kandunlgan all-Qur‘an delngan menlelaah dlan menguralikan aylat-ayat al-Qlur‘an hinglga memperoleh suatlu pemahamlan dan kesimpulanl dengan pendeketan saintifik yang merupakan model penelitian yang dimulai dari pengumpulan data melalui pengamatan, mengolah informasi atau data, hingga proses penerapan prinsip-prinsip keilmuan.
Hasil penelitian ini menemukan beberapa persamaan dan perbedaan dalam penafsiran tentlang penciptaanl manusia dallam talfsir ilmi kemenag, tafsir al Azhar, tafsir al Misbah, dan tafsir ayat kauniyah kemudian juga pandangan para ahli sains tentang penciptaan manusia. lTafsir Kemenag RI dan tafsir lainnya ini sama-sama mengglunakan pendeklatan lbi al-lMa’tsur dlan bi lal-Ra’lyi dan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menjelaskan ayat al-Qur’an terutama berkaitan dengan fenomena alam. Sedangkan perbedaannya adalah lTafsir Kemenag RI menggunakan pendekatan analitis dari kerja sama antara Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Sedangkan tafsir lain focus pada konteks local dan interpretasi budaya.