Berbagai persoalan mengenai Ahl Al-Kitab (Yahudi dan Nasrani) sangat
penting dikemukakan karena permasalahan ini berimbas pada masalah akidah,
ibadah, muamalah dan berbagai aspek kehidupan bagi kaum muslimin. Dan
siapakah Ahl Al-Kitab ini pun masih diperselisihkan para ulama, terutama makna
Ahl Al-Kitab pada masa sekarang ini, apakah termasuk Ahl Al-Kitab atau tidak
agama Hindu, Budha, Konghucu? Dalam bahasan ini peneliti mengambil
penafsiran Sayyid Quthb. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui konsep,
klasifikasi dan karakteristik dari ahli kitab dalam Al-Qur’an berdasarkan
perspektif Tafsir fi zhilalil Qur’an. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka
(library research) menggunakan metode maudhu’i.
Hasil pembahasan menunjukkan 1) Konsep Ahli Kitab menurut Sayyid
Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an adalah bermakna Yahudi dan Nasrani
secara umum, artinya Quthb tidak membatasi hanya keturunan Israil (Nabi
Ya’qub) saja, tetapi semua orang yang berideologi seperti Yahudi dan Nasrani,
maka mereka disebut juga Yahudi dan Nasrani. 2) Klasifikasi ahli kitab. Pertama,
sikap Ahl al- kitab terhadap kitab suci mereka menurut Quthb adalah khianat,
yang awalnya hanya memalingkan dari keadaan menjadi memalingkan kalimatkalimat Allah sesuai dengan kebutuhan mereka. Kedua, perjanjian yang selalu
dilanggar oleh golongan Ahl al-kitab baik Yahudi dan Nasrani. Ketiga, mereka
melakukan peyimpangan pada bidang tauhid. Kemudian, Sikap Ahl al-kitab
terhadap Nabi terdahulu adalah ingkar, pendusta, perlawanan dan pembunuhan. 3)
Karakteristik Ahl Al-Kitab pertama tata cara beragama mereka tidak sesuai
dengan apa yang diajarkan dalam kitab suci mereka. Kedua, mereka mentaati
semua hal-hal yang diucapkan oleh rahib-rahib mereka, walaupun ucapan mereka
itu tidak bertentangan dengan isi kitab suci mereka. Ketiga, Ahl Al-Kitab Kitab
senantiasa memerangi agama Allah. Keempat, Ahl Al-Kitab mengubah kitab-kitab
yang diturunkan Allah kepada mereka sesuai dengan hawa nafsu mereka.