Juhendri, Juhendri (2025) PERSPEKTIF HADIS TASYABBUH DALAM MENANGGAPI FENOMENA BUDAYA VALENTINE (STUDI TAKHRIJ HADIS). Other thesis, UIN STS JAMBI.
Full text not available from this repository.Abstract
Beberapa dekade belakangan, perdebatan mengenai Valentine seringkali muncul akibat dari maraknya anak muda yang merayakan kegiatan tersebut. Secara sederhana, perdebatan ini terbagi pada dua kelompok yaitu pro dan kontra. Kelompok pertama, menganggap selama perayaan tidak melanggar syariat maka diperbolehkan, sedangkan kelompok kedua, sama sekali mengharamkannya yang didasari atas hadis tasyabbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sanad hadis mengenai tasyabbuh dan kualitas matan hadis mengenai tasyabbuh dalam menanggapi fenomena budaya Valentine, hadis riwayat Sunan Abu Daud no. 3512 metode yang digunakan dalam riset ini adalah kualitatif-deskriptif eksplanatoris, dengan menekankan pada data primer dan sekunder sebagai sumber data dengan takhrij sebagai pisau analisis.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa kualitas sanad dan matan dari hadis riwayat Sunan Abu Daud no. 3512 diperoleh dari Nabi Muhammad SAW, Umar ibn al Khaththab, Abu Munib al Jurasyi, Hassan bin Athiyah, Abdurrahman bin Tsabit, Abu Nachri, Usman ibn Abi Syaibah dan Abu Dawud bahwa semua perawi dalam hadis di atas merupakan sosok yang tsiqah kecuali Abdurrahman bin Tsabit yang merupakan sosok yang shuduq (jujur) namun sering disalahkan akibat ikhtilath nya di masa akhir hayatnya. Hadis ini dapat dimasukkan dalam ketegori hadis hasan mengingat semua syarat-syarat diterimanya sebuah hadis telah tercukupi dengan baik, baik dari segi sanad maupun matan. Hari Valentine adalah perayaan yang sebaiknya tidak diikuti oleh umat Islam, meskipun terdapat istilah Islamisasi budaya, namun dalam hal ini tidak dapat diterapkan hal yang semacam ini. Sebab sebuah istilah (Valentine) tentu memiliki pengertian yang melekat pada istilah tersebut terlebih jejak history dari hari Valentine yang memang tidak dapat dihapus keberadaannya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa umat Islam dilarang merayakan Hari Valentine, tidak ada ayat Al-Quran atau hadits Nabawi yang memerintahkan untuk merayakan ulang tahun, sebagaimana sebaliknya, juga tidak pernah ada larangan yang bersifat langsung untuk melarangnya. Fatwa ini menyatakan bahwa perayaan Valentine tidak sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai Islam, serta berpotensi membawa keburukan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Studi Agama > Ilmu Hadis |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 22 May 2025 07:35 |
Last Modified: | 22 May 2025 07:35 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/566 |