Agrowisata kebun nanas merupakan Desa wisata yang memiliki
produktivitas nanas tertinggi dengan luas panen terbesar di Provinsi Jambi.
Kawasan ini memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan dengan menawarkan
pengalaman wisata melalui perpaduan alam dan edukasi pertanian. Namun,
kurangnya strategi komunikasi pemasaran yang efektif dapat menjadi hambatan
dalam meningkatkan minat kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Peranan Marketing Communication dalam meningkatkan
minat kunjungan ke agrowisata kebun nanas dan faktor pendukung dan penghambat
yang terjadi dalam meningkatkan minat kunjungan Agrowisata kebun nanas di Desa
Tangkit baru, Muaro Jambi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
yang bertujuan untuk melihat peranan Marketing Communication yang diterapkan
oleh Agrowisata Kebun nanas dalam menarik minat kunjungan wisatawan. Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Peranan Komunikasi pemasaran
(Marketing Communication) yang diterapkan oleh pengelola Agrowisata kebun
nanas menggunakan beberapa aspek yang ada dalam teori IMC (Intregated
Marketing Communication), yaitu Aspek Periklanan (Advertising), Promosi
Penjualan (Sales Promotion), Pemasaran Langsung (Direct Marketing), dan
Hubungan Masyarakat (Public Relation). Namun ada 1 aspek yang tidak pernah
diterapkan, yaitu Aspek Penjualan Personal (Personal Selling). Dengan adanya
penerapan IMC (Intregated Marketing Communication) dalam pengelolaan
agrowisata mampu berperan signifikan dalam meningkatkan minat kunjungan.
Contoh nyatanya melalui media sosial, media cetak, maupun digital marketing yang
menjadi alat komunikasi efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Selain
itu, penerapan IMC yang terencana dan terpadu mampu memberikan konsistensi
pesan dan citra merek yang kuat dalam membangun kesadaran dan kepercayaan
wisatawan.