Penelitian ini berfokus pada pola komunikasi antara orang tua dan anak
dalam pengambilan keputusan pendidikan di Desa Lingga Kuamang,
Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo. Komunikasi keluarga memiliki
peran penting dalam menentukan arah pendidikan anak, namun dalam
praktiknya, pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga bervariasi.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, ekonomi,
struktur keluarga, serta tingkat keterbukaan dalam berkomunikasi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola komunikasi keluarga
di Desa Lingga Kuamang, mengetahui hambatan yang dihadapi dalam
komunikasi antara orang tua dan anak, serta menganalisis pola komunikasi
berdasarkan Dyadic Power Theory, teori pengambilan keputusan, teori
hambatan komunikasi dan teori pola komunikasi interpersonal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam
dengan lima keluarga serta observasi selama dua bulan di lokasi penelitian.
Dokumentasi berupa profil desa, artikel, dan jurnal yang relevan juga
digunakan sebagai data pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga di
Desa Lingga Kuamang beragam. Mayoritas keluarga menerapkan pola
komunikasi terbuka, di mana anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya terkait pendidikan, meskipun keputusan akhir tetap berada di
tangan orang tua, terutama ayah sebagai kepala keluarga. Namun, terdapat
pula keluarga yang memiliki pola komunikasi lebih tertutup akibat dominasi
orang tua dan minimnya waktu berkumpul. Hambatan utama dalam
komunikasi keluarga meliputi kurangnya keterbukaan, perbedaan persepsi
antara orang tua dan anak, serta keterbatasan waktu untuk berdiskusi.
Berdasarkan analisis keputusan pendidikan dalam keluarga cenderung
dipengaruhi oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi, dalam pola
komunikasi interpersonal, keluarga yang lebih terbuka menunjukkan
hubungan yang lebih harmonis dan mendukung dalam pengambilan keputusan
pendidikan, dalam teori pengambilan keputusan keluarga memiliki indikator
tersendiri dalam pengambilan keputusan seperti pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi,pengalaman,fakta,wewenang dan rasionalisasi, serta
berbagai hambatan komunikasi yang beragam seperti keterbatasan waktu
dalam berkomunikasi