Penelitian ini berjudul “Strategi Aliansi Jurnalis Independen Jambi Dalam
Melawan Hoaks” yang bertujuan untuk mengetahui strategi yang diterapkan AJI
Jambi dalam menghadapi fenomena penyebaran hoaks yang semakin masif di era
digital. Hoaks menjadi ancaman serius bagi kualitas informasi publik, terlebih
ditengah kemudahan akses media sosial yang seringkali dimanfaatkan untuk
menyebarkan informasi palsu. AJI Jambi sebagai organisasi profesi Jurnalis
memiliki peran penting dalam menjaga ruang informasi tetap bersih, akurat, dan
bertanggung jawab.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengurus AJI Jambi,
anggota jurnalis, serta pihak pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa strategi AJI Jambi dalam melawan hoaks dilakukan melalui beberapa
langkah, di antaranya adalah peningkatan kapasitas jurnalis melalui pelatihan
prebunking, debunking, dan cek fakta, kolaborasi dengan media jaringan AJI,
kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil seperti MAFINDO, serta kerja sama
dengan institusi pendidikan seperti kampus untuk melakukan kajian dan penelitian
tentang dampak hoaks.
Selain itu, keberhasilan AJI Jambi juga didukung oleh fasilitas yang
memadai, keberadaan sekretariat yang representatif, serta narasumber yang
kompeten di bidangnya. Meski demikian, AJI Jambi juga menghadapi kendala
seperti keterbatasan waktu para jurnalis yang memiliki tanggung jawab di media

masing-masing, sehingga mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program anti-
hoaks. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa strategi yang

diterapkan AJI Jambi bersifat kolaboratif, edukatif, dan responsif, dengan tetap
mengutamakan prinsip independensi jurnalistik dalam melawan penyebaran
informasi palsu.