"Penelitian ini membahas sanksi hukum terhadap anak di bawah umur
sebagai pelaku tindak pidana perdagangan orang berdasarkan Analisis Putusan
Nomor: 24/Pid.Sus-Anak/2023/PN JMB. Fokus utama penelitian ini adalah untuk
mengkaji dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan serta kesesuaian
putusan dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode yuridis normatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian diperoleh
dari dokumen putusan pengadilan, literatur hukum, dan peraturan perundang-
undangan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menjatuhkan sanksi
terhadap anak pelaku, hakim mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk usia
pelaku, kondisi sosial, serta prinsip keadilan restoratif yang diterapkan dalam
sistem peradilan anak. Putusan hakim menetapkan pidana penjara selama dua
tahun serta pelatihan kerja selama tiga bulan sebagai bentuk rehabilitasi bagi anak
pelaku. Meskipun putusan ini telah mempertimbangkan aspek perlindungan anak,
masih terdapat perdebatan mengenai efektivitas penerapan keadilan restoratif
dalam kasus perdagangan orang yang melibatkan anak sebagai pelaku. Penelitian
ini merekomendasikan peningkatan penerapan pendekatan rehabilitatif dalam
sistem peradilan anak agar lebih selaras dengan prinsip perlindungan dan
pembinaan bagi anak yang berkonflik dengan hukum.
Kata kunci: Anak di Bawah Umur, Perdagangan Orang, Sansi Hukum,
Putusan Hakim"