Penelitian ini berfokus pada sikap Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terhadap konten negatif di platform media sosial TikTok. Sebagai platform yang memiliki peran penting dan banyak digunakan, TikTok menyediakan beragam konten yang dapat dinikmati oleh orang dari berbagai kalangan. Sayangnya, selain konten positif, platform ini juga mengandung konten negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, bullying, dan konten vulgar yang dapat mempengaruhi moral serta pola pikir pengguna, khususnya mahasiswa. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak buruk terhadap mentalitas dan etika mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Penelitian disini menggunakan pendekatan secara kualitatif deskriptif dengan mengunakan metode pengumpulan data melalui observasi lapangan. wawancara langsung, dan secara dokumentasi. Mahasiswa Fakultas Dakwah dijadikan subjek penelitian untuk menggali sikap, pemahaman, dan respons mereka terhadap konten negatif di TikTok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki sikap kritis terhadap konten negatif di Tik Tok dan memilih untuk mengabaikannya daripada melaporkannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki kesadaran terhadap keberadaan konten negatif di Tik Tok. yang mencakup hoaks, ujaran kebencian, cyberbullying, dan konten vulgar. Meskipun mereka memahami dampak negatif dari konten tersebut, sebagian besar mahasiswa masih menunjukkan sikap pasif dalam meresponsnya. Mayoritas responden lebih memilih menghindari atau mengabaikan konten negatif. daripada mengambil tindakan seperti melaporkan kepada pihak berwenang atau memberikan edukasi kepada pengguna lain. Sikap ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya pemahaman tentang mekanisme pelaporan. minimnya keterlibatan dalam diskusi kritis terkait literasi digital, serta anggapan bahwa tindakan individu tidak memiliki dampak yang signifikan dalam mengatasi penyebaran konten negatif.