Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah stres yang dialami oleh lansia
yang ditinggalkan oleh anak-anak mereka di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi
Jambi. Stres ini sering muncul akibat perasaan terasing yang dialami lansia akibat
perpisahan dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana manajemen stres yang diterapkan oleh Panti Sosial Tresna Werdha
Provinsi Jambi dalam membantu lansia mengatasi perasaan terasing dan
mengurangi stres pada lansia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan dengan delapan orang informan, dan dilakukan pada bulan November
hingga Desember 2024. Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dilakukan
analisa dan mengelompokkan data berdasarkan topik pembahasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Luhur disebabkan oleh berbagai faktor internal, seperti
perubahan fisik dan masalah kesehatan, kepribadian sensitif serta faktor eksternal,
termasuk konflik antar penghuni dan lingkungan yang kurang nyaman.
Kehilangan pasangan hidup serta minimnya variasi aktivitas turut menjadi
penyebab utama stres. Dalam upaya mengatasi hal ini, pendekatan teori Group
Dynamic dari Kurt Lewin diterapkan untuk membangun lingkungan yang positif
dan aman. Aktivitas fisik dan sosial yang terencana menjadi bagian penting dari
manajemen stres, bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para
lansia. Namun, upaya ini tidak terlepas dari kendala, terutama terkait dengan
keterbatasan fisik dan kesehatan lansia, serta dinamika sosial yang dapat memicu
konflik antar penghuni.
Kata Kunci: Manajemen Stres, Lansia, dan Panti Sosial Tresna Werdha