Interaksionisme simbolik merupakan pendekatan sosiologis yang dikembangkan oleh George Herbert Mead, teori ini mengutamakan makna simbolis yang diberikan oleh individu terhadap objek dan situasi dalam interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Bagaiamana peran interaksionalisme simbolik dalam membentuk makna dan pemahaman antara tokoh dalam film Ngeri-Ngeri Sedap dan Meneliti Bagaimana Tokoh dalam film Ngeri-Ngeri Sedap merespon simbol budaya dalam interaksi mereka sesuai dengan konsep Interaksionisme Simbolik. Teori yang digunakan adalah interaksionisme simbolik, yang menekankan peran simbol dalam membangun makna dan hubungan sosial.

​Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak catat, yaitu dengan mengamati dan mencatat adegan, dialog, serta ekspresi para tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol dalam film ini mencerminkan dinamika hubungan keluarga Batak yang kompleks. Tokoh Pak Domu menggambarkan simbol otoritas dan ekspektasi tinggi, Mak Domu melambangkan kasih sayang dan pengorbanan, sementara anak-anak mereka—Domu, Gabe, Sarma, dan Sahat—mengungkapkan tekanan, konflik, serta perjuangan melawan tradisi melalui gestur, dialog, dan sikap mereka. Simbol-simbol tersebut tidak hanya menjadi alat komunikasi antar tokoh, tetapi juga menjadi medium penyampaian pesan kepada penonton mengenai nilai-nilai budaya, konflik emosional, dan perjuangan personal dalam keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa simbol-simbol yang digunakan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang konflik keluarga dan budaya Batak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk kajian lanjutan mengenai simbolisme dalam media, khususnya film dengan tema budaya.

Kata Kunci : Interaksionisme simbolik, film, budaya batak