Penelitian ini dilatar belakangi oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi dalam meningkatkan kerukunan umat beragama. Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) adalah cara untuk menunjukkan wajah toleransi melalui potret kerukunan di Indonesia. Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia sangat dinamis dan menjadi salah satu potensi besar dalam keberagaman sehingga perlu upaya untuk meningkatkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Dalam skripsi ini penulis menggunakan teori komunikasi massa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi lapangan, dokumentasi, serta teknik analisis data atau dokumen untuk mengetahui bentuk-bentuk kerukunan umat beragama, serta faktor pendukung dan penghambat dalam FKUB di kota Jambi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi. Kemudian Fokus penelitian mencakup peran tokoh lintas agama, pendekatan sosialisasi, serta kolaborasi dalam mendukung terciptanya harmoni sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa FKUB mengadopsi strategi komunikasi berbasis dialog antaragama, sosialisasi peraturan, dan kolaborasi lintas sektor. Dialog antaragama melibatkan tokoh agama dari berbagai keyakinan untuk memperkuat rasa saling percaya. Sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 dilakukan secara aktif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pendirian rumah ibadah. Selain itu, FKUB memanfaatkan kolaborasi dengan pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal untuk memperkuat toleransi dan menyelesaikan konflik secara damai. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan FKUB antara lain pendanaan dari pemerintah, keterlibatan aktif tokoh agama, dan budaya toleransi masyarakat Jambi yang kuat.