Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui maksud dari hubungan nilai adat dan syara’ dalam penyelenggaraan pemerintahan Nagari, dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap penerapan nilai-nilai adat dan syara’ dalam penyelenggaraan pemerintahan di nagari Silago. Alasan memilih objek penelitian ini karena siklus kebudayaan lokal saat ini memasuki fase dimana ia bisa dengan cepat terancam hilang termakan oleh zaman jika tidak dijaga dengan baik dan saksama. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan instrument pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis data adalah data primer, teknik analisis data bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara nilai adat dan syara’ merupakan polarisasi bentuk nilai-nilai adat dan nilai-nilai Islami yang kemudian dikodifikasi secara teliti, seksama, dan sistematis dengan mempertimbangkan kewajaran konteks dari kedua aspek dari nilai tersebut yang melahirkan konsep baru berupa “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”, Upaya yang dilakukan pemerintah dalam penerapan nilai-nilai adat dan syara’ di Nagari Silago ialah dengan melakukan pelatihan adat serta revitalisasi pemangku adat dan fungsi kelembagaan, kegiatan sosial keagaamaan, revitalisasi nilai adat dan syara’ melalui pelestarian pakaian adat dan pentas budaya, meningkatkan partisipasi pemuda dan pemberian insentif dan dana untuk pembangunan dan pemeliharaan pemangku adat.