POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DALAM MENINGKATKAN IKATAN SOSIAL KELUARGA DI KELURAHAN SUNGAI BENGKAL TEBO ILIR

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keluarga yang orang tua sibuk
kerja sehingga waktu dengan anak terbatas. di Sungai Bengkal itu sendiri ada
sekitar 1.946 kepala keluarga yang bekerja di kebun karet. Penelitian ini membahas
bagaimana pola komunikasi orang tua dan anak dalam meningkatkan ikatan sosial
keluarga apa saja faktor penghambat komunikasi orang tua dan anak dan bagaimana
dampak serta solusi komunikasi orang tua dan anak di Kelurahan Sungai Bengkal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan datanya
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi penelitian dilakukan
pada bulan Desember 2022 selama 21 hari dan mengamati 8 keluarga. Wawancara
dengan 13 informan. Selanjutnya data dianalisis dengan metode Miles dan
Huberman yaitu pengelompokan, reduksi dan penyusunan diskripsi dengan
menggambarkan kejadian dilapangan.
Hasil penelitian menemukan bahwa pola komunikasi orang tua dan anak
yang terjadi di Kelurahan Sungai Bengkal yaitu bersifat demokratis artinya orang
tua di Sungai Bengkal memperbolehkan anak untuk bermain, belajar namun ada
batasan waktu didalamnya. Dalam penelitian ini, faktor yang menjadi penghambat
dari komunikasi orang tua dan anak adalah waktu yang belum maksimal dan saat
komunikasi orang tua dan anak, adanya bermain handphone atau gadget dan tidak
memberikan anak kesempatan untuk berpendapat. Faktor pendukung komunikasi
orang tua dan anak yaitu perhatian, kecerdasan dan pesan yang mudah dipahami.
Sementara dampak positif komunikasi orang tua dan anak yaitu anak menjadi
bertanggung jawab, menciptakan karakter dengan pola pikir positif dan anak
menjadi percaya diri. Dampak negatifnya yaitu anak menjadi nakal, anak jarang
bercerita dengan orang tua dan anak menjadi kurang peduli. Penelitian ini
merekomendasikan solusi komunikasi orang tua dan anak yaitu menyediakan waktu
dengan anak, mengajak anak mengobrol serta menahan diri mengkritik anak
terhadap suatu kesalahan yang diperbuatnya.