Logo UIN

Digital Library - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

MAKNA DAN NILAI TRADISI UANG PANAI DALAM PERNIKAHAN SUKU BUGIS (STUDI KASUS DI KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)

Basri, Mhd (2017) MAKNA DAN NILAI TRADISI UANG PANAI DALAM PERNIKAHAN SUKU BUGIS (STUDI KASUS DI KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR). Other thesis, UIN STS JAMBI.

Full text not available from this repository.

Abstract

MAKNA DAN NILAI TRADISI UANG PANAI DALAM PERNIKAHAN

SUKU BUGIS

Di bawah bimbingan Jago Ritongan selaku pembimbing I dan Muhammad Nur selaku

pembimbing II
Oleh
MHD. BASRI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuitradisi uang panai suku Bugis di Kecamatan
Sadu dan pandangan Hukum Islam tentang pelaksanaan uang panai dalam pernikahansuku
Bugis. Di samping itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana makna
dan nilai tradisi uang panai dalam pernikahan suku Bugis di Kecamtan Sadu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Untuk mengkaji permasalahan digunakan metodeadalah metode
diskriptif dengan data kualitatifpenelitian melalui pendekatan terhadap objek kajian yang
ditelit, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan dokumentasi sedangkan analisa
data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini antara lain hasil
wawancara dengan Kepala Kantor Urusan Agama, Tokoh Agama, Tokoh Adat,dan
masyarakat Kecamatan Sadu.
Berdasarkan hasil penelitian mayarakat Bugis khususnya di Kecamtan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur menganggap bahwa pemberian uang panaiadalah tradisi
pemberian uang yang wajib yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan
yang fungsinya digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan pesta pernikahan. Tujuannya
untuk memberikan rasa hormat bagi keluarga pihak perempuan. Kedudukan uang panai/dui’
menre dalam perkawinan adat Bugis adalah salah satu praa syarat, karena jika tidak ada dui’
menre maka tidak ada pernikahan. Islam tidak mengatur mengenai ketentuan uang panai/dui’
menre akan tetapi hukumnya mubah. Islam tidak melarang pemberian uang panai/dui’ menre
dalam pernikahan adat Bugis karena tidak ada dalil yang menerangkan hal tersebut. Yang
penting pemberian uang panai/dui’ menre tidak bertentangan dengan syri’at dan penentuan
nilai dui’ menre tidak ada unsur keterpaksaan, sesuai kemampuan dan kesanggupan pihak
laki-laki.
Kata kunci :Tradisi, Uang panai, Suku Bugis.

Item Type: Thesis (Other)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Munsia Andriani
Date Deposited: 08 May 2025 08:24
Last Modified: 08 May 2025 08:24
URI: http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/359

Actions (login required)

View Item
View Item