"Penelitian ini membahas tentang implementasi pemberian kompensasi terhadap kinerja tenaga kontrak di Kantor Bupati Merangin. Adapun permasalahan yang diangkat adalah tidak semua pekerja kontrak merasa puas dengan pekerjaannya karena pekerja kontrak merasa kompensasi yang diterimanya tidak sesuai dengan beban kerjanya. Beberapa pekerja bahkan merasa pemberian kompensasi tidak adil antar sesama pekerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dikenal dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kantor Bupati Merangin. Objek penelitian ini ditekankan pada kinerja tenaga kontrak di Kantor Bupati Merangin dengan waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pemberian kompensasi tenaga kontrak di Kantor Bupati Merangin dalam bentuk dua: 1) kompensasi berbentuk tunai berupa gaji yang berasal dari Uang SPPD, dan 2) kompensasi berbentuk nontunai berupa jaminan kesehatan, dan jaminan kecelakaan kerja. Hanya saja kompensasi berbentuk tunai belum sesuai dengan UMP. Jika dilihat aturan, maka pengangkatan tenaga kontrak sudah sesuai karena ditetapkan oleh bupati, namun kompensasi yang berbentuk tunai berupa gaji sesuai dengan UMP yang ditetapkan daerah Provinsi Jambi. Tenaga kontrak menilai kompensasi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin dalam bentuk tunai berupa gaji yang diberikan belum sesuai UMP, sehingga kompensasi yang diberikan terasa kurang jika dibandingkan dengan kinerja untuk kantor ini. Kendala dari implementasi pemberian kompensasi terhadap kinerja tenaga kontrak di Kantor Bupati Merangin adalah kinerja sebagian tenaga kontrak yang rendah dan harapan terhadap pekerjaan menjadi menurun. sebab tenaga kontrak diangkat karena ada peran orang dalam, maka kinerja yang rendah tidak menjadikan mereka khawatir untuk diperpanjang kontraknya. solusinya selama ini agar kerja tenaga kontrak tetap stabil/meningkat, maka pimpinan selalu melakukan pengawasan setiap tahunnya.
"