ABSTRAK

Penyalahgunaan narkotika merupakan permasalahan serius yang berdampak luas
terhadap keamanan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi
permasalahan ini, diperlukan penanganan lintas sektor dengan pendekatan
kolaboratif. Pemerintah Kota Jambi melalui Badan Narkotika Nasional (BNN)
menerapkan Program Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) sebagai upaya
pencegahan berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
implementasi Collaborative Governance dalam pelaksanaan Kelurahan Bersinar di
Kota Jambi yang berfokus pada tiga Kelurahan yakni Kelurahan Legok, Olak
Kemang dan Eka Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kolaborasi antara BNN, Pemerintah Kelurahan dan Tokoh Masyarakat sudah
terbentuk namun belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Program masih sangat
bergantung pada inisiatif dan fasilitatif dari BNN, sementara partisipasi aktif dari
pihak Kelurahan dan masyarakat masih terbatas. Melalui kolaborasi lintas sektor ini
terdapat upaya dari pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sinergi, baik
dalam bentuk komunikasi, informasi, edukasi maupun tindakan preventif dalam
upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di wilayah
Kelurahan. Hambatan dalam kolaborasi ini meliputi kurangnya anggaran untuk
kegiatan berkelanjutan, minimnya sumber daya manusia di tingkat kelurahan, serta
kurangnya sistem evaluasi dan monitoring yang efektif. Penelitian ini
merekomendasikan penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat Kelurahan,
peningkatan koordinasi antar aktor serta mekanisme evaluasi yang terstruktur guna
memastikan keberlanjutan program di tingkat lokal.
Kata Kunci: Collaborative Governance, Pencegahan Penyalahgunaan
Narkotika, Program Kelurahan Bersinar.