ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sistem bagi hasil yang dilakukan
oleh pemilik sawah dengan petani penggarap padi di Desa Senaung Kec Jaluko
Kab Muaro Jambi dan untuk mengetahui Hak kewajiban yang dilakukan oleh
Shahibul Maal dan Mudharib pada Petani Penggarapan Padi di Desa Senaung Kec
Jaluko Kab Muaro Jambi Serta untuk mengetahui Kendala yang di hadapi
Shahibul Maal dan Mudharib pada Petani Penggarapan Padi di Desa Senaung Kec
Jaluko Kab Muaro Jambi. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bagi
hasil yang terjadi di Desa Senaung antara Shahibul Maal dan Mudharib yaitu
berdasarkan dari kesepakatan antara kedua belah pihak menurut hukum adat
kebiasaan setempat yang berlaku secara turun-temurun, dimana adat itu dijadikan
sumber hukum yang dapat dipatuhi oleh masyarakat setempat dan perjanjian bagi
hasil yang terjadi pada umumnya dilakukan secara lisan dengan saling
mempercayai antar sesama anggota masyarakat. Kewajiban petani yang harus
dilakukan untuk menunjang hasil produksi yaitu mulai dari tahap persiapan
pengelolaan, tahap persiapan bibit padi, tahap selanjutnya mulai pemindahan
semaian, tahap persiapan musim tanam, penanaman padi, setelah tanaman padi
berumur 15, 25 dan umur 45 hari dilakukan pemupukan. Setelah pemupukan
dilaksanakan merumput dalam sela-sela padi, ketika padi berumur 60 hari
diadakan pembasmian hama, tahapan terakhir yaitu panen.
Kata kunci : Bagi Hasil, Mukhabarah, Buruh Tani