ABSTRAK

Banyaknya masyarakat kecil yang ingin memiliki usaha untuk menyambung
hidup akan tetapi masih terhalang pada modal, sehingga mereka haru mencari
pinjaman yang lebih untuk membangun usaha yang mampu menjadi tumpuan
untuk keberlangsungan kehidupan kedepannya. Dengan hal itu, pemerintah kini
mendirikan berbagai lembaga yang mampu dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat yang membutuhkan modal sebagai modal usaha, lembaga tersebut
salah satunya yaitu PT. Permodalan Nasional Madani Mekar Syariah. Sehingga
tujuan penulis meneliti yaitu untuk mengetahui bagaimana praktik penyaluran
dana modal usaha di PT. Permodalan Nasional Madani Mekar Syariah di
Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin dan juga ingin mengetahui bagaimana
hukum ekonomi syariah terhadap penggabungan akad murabahah dan wakalah
dalam satu transaki yang diterapkan pada PT. Permodalan Nasional Madani
Mekar Syariah di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan responden yaitu pada kepala cabang dan
anggota Acount Office serta para nasabah. Adapun terkait informan yaitu para
nasabah yang beragama Islam, nasabah baru, dan memiliki usaha. Hasil penelitian
ini menunjukkan alur praktik penyaluran dana di di PT. Permodalan Nasional
Madani Mekar Syariah di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin yaitu meliputi
tahap menentukan nasabah sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh
PNM Mekar Syariah, tahap kedua Pelatihan Pembiayaan, tahap ketiga Tanda
tangan perjanjian serta pencairan dana, dan tahap ke empat menjalankan angsuran
setiap minggunya. Jika dilihat dari hukum ekonomi syariah terhadap
penggabungan akad murabahah dan wakalah, hal ini diperbolehkan dan tidak
bertentangan dengan prinsip syariah karena akad pembiayaan murabahah dan
wakalah dilakukan dengan waktu yang terpisah.

Kata Kunci: Murabahah, Wakalah, PNM Mekar Syariah, Tinjauan Hukum
Ekonomi Syariah.