ABSTRAK

Lukisan adalah karya yang mempunyai nilai tinggi. Ia tidak bisa disamakan
dengan barang-barang produk massal lainnya karena lukisan adalah barang
prestisius yang hanya dikoleksi oleh kalangan berekonomi mapan. Harga, dalam
dunia benda seni adalah sesuatu yang relatif, unik dan tidak bisa distandarkan.
Menentukan nilai sebuah karya adalah sebuah perkara pelik.. Hal ini membuat
seni menjadi sebuah aset yang semakin sulit dianalisa, mengingat penentu
nilainya, baik yang subyektif maupun yang obyektif, baik selera maupun data
spesifik mengenai era, medium dan seniman sama-sama pentingnya. Oleh karena
hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti skripsi ini dan untuk mengetahui
mekanisme jual beli lukisan yang diterapkan di Decoraliving Gallery Jambi,
mengetahui apa yang menjadi kendala dan solusi dalam praktik jual beli lukisan di
Decoraliving Gallery Jambi, dan untuk mengetahui bagaimana Hukum Islam
terhadap praktik jual beli lukisan di Decoraliving Gallery Jambi. Metode yang
digunakan dalam penulisan adalah dengan melakukan penelitian lapangan,
pencarian sumber-sumber yang relevan, dan pencarian data melalui berbagai
referensi untuk mengumpulkan data dan informasi. Data yang digunakan berasal
dari jurnal, skripsi, media elektronik, beberapa pustaka yang relevan dan
melakukan wawancara. Dari penelitian yang peneliti lakukan diperoleh hasil
bahwa mekanisme pembelian lukisan dapat dilakukan dengan mudah namun
masih banyak masyarakat yang kurang minat lukisan asli dikarenakan harganya
yang mahal, lukisan dengan unsur bernyawa tidak diperbolehkan dalam islam,
penggunaan akad istishna di Decoraliving Gallery dilakukan dengan baik.
Kata Kunci: Mekanisme, Lukisan, Akad Istishna