ABSTRAK

Konferensi pers harian adalah pembaruan rutin di mana juru bicara atau
perwakilan memberi tahu media tentang isu-isu dunia terkini, perkembangan, dan
kegiatan organisasi. Dalam pengarahan ini, beberapa hal biasanya tidak disebutkan
secara eksplisit karena pembicara percaya bahwa audiens sudah mengetahui hal-hal
tertentu. Dua fitur berbeda dari jenis informasi yang tidak diungkapkan dalam
komunikasi secara teknis disebut dalam pragmatik sebagai presuposisi dan entailmen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan jenis-jenis presuposisi yang
digunakan dalam konferensi pers harian PBB dan untuk menggambarkan entailmen dari
ucapan yang mengandung presuposisi . Penelitian ini berfokus pada naskah konferensi,
menggunakan teori Yule (1996) dengan metodologi kualitatif deskriptif. Sebagai
kesimpulan, data dikategorikan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari proses analisis
data yang melibatkan penyajian data, deskripsi data, dan penarikan kesimpulan.
Menurut temuan penelitian, peneliti menemukan berbagai jenis presuposisi, termasuk
presuposisi kontrafaktual, eksistensial, faktual, leksikal, nonfaktual, dan struktural.
Selain itu, peneliti menemukan urutan entailment yang lengkap—foreground entailmen
dan background entailmen. Menurut penelitian ini, presuposisi yang paling mendalam
adalah eksistensial, struktural, dan faktual karena objeknya adalah konferensi dan juru
bicara memberikan informasi faktual.
Kata Kunci: Presuposisi, Entailmen, Pragmatik, Konferensi Pers Harian, Perserikatan

Bangsa-Bangsa

Sasmita, Fany. 2025 : Presupposition and Entailment in Daily Press Briefing

United Nations
Supervisor I : Minsakutra, M. Hum
Supervisor II : Putri Ayu Lestari, M. Hum