ABSTRAK

Indonesia sebagai negara hukum memiliki tanggung jawab untuk
melindungi hak-hak anak, termasuk dari eksploitasi. Tindak pidana eksploitasi
anak, terutama dalam bentuk pekerjaan sebagai badut jalanan, menjadi masalah
serius di Kota Jambi. Banyak anak terpaksa terlibat dalam pekerjaan ini akibat
tekanan ekonomi yang dialami oleh keluarga mereka. Faktor penyebab eksploitasi
anak meliputi kemiskinan, lingkungan sosial yang mendukung praktik tersebut,
rendahnya pendidikan orang tua, dan dinamika keluarga yang tidak harmonis.
Metode yang digunakan adalah Yuridis Empiris guna dalam memperoleh data
dalam penulisan skripsi ini dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan. Data
dianalisis secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini Penegakan hukum terhadap
pelaku eksploitasi anak harus dilakukan secara preventif dan represif, dengan
melibatkan Dinas Sosial dan aparat penegak hukum untuk melakukan patroli,
penyuluhan, dan penegakan hukum yang tegas. Kesadaran hukum masyarakat
juga perlu ditingkatkan untuk mencegah keterlibatan dalam praktik eksploitasi.
disarankan kepada pemerintah untuk lebbih tegas dalam menyingkapi persoalan
ini dan tidak bisa hanya diselesaikan dengan membuat surat perjanjian.
Kata kunci: eksploitasi, Anak, Dinas Sosial