ABSTRAK

Ahmad Habibullah, 101190039, “Tradisi Kayek Balange Sebelum Akad
Perkawinan Ditinjau Dari Hukum Islam Studi Di Desa Lubuk Kepayang
Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun”.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya tradisi tersebut pada masyarakat
Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sorolangun persoalan
yang muncul yakni alasan calon pengantin melaksanakan Kayek Balange
pangantin, syarat dan bahan-bahan yang disediakan untuk prosesi Kayek Balange
pangantin, serta pandangan ulama terhadap Kayek Balange.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni dengan mengumpulkan
data-data dan fakta serta pendapat masyarakat melalui wawancara langsung, hasil
wawancara tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan teori al-adah
muhakkamah, Teori Urf.
Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa, Alasan calon pengantin
melaksanakan kayek balange pangantin adalah sebagai penghormatan terhadap
adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang zaman dahulu dan sebagai
sarana silaturrahmi antar anggota keluarga dan masyarakat. Syarat kayek balange
pangantin ialah pakaian jas hitam, celana hitam dan kain hitam, sabun yang
digunakan berasal dari daun-daunan alami, beras yang di tumbuk bersamaan
dengan kuyit,air do‟ a, Ulama sepakat bahwa hukum melaksanakannya adalah
mubah. Ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa kayak balange pangantin
adalah bid‟ ah. Namun, bid‟ ah hasanah atau dalalah dari prosesi ini tergantung
pada bagaimana prosesi kayak balange pangantin dilaksakan.
Kata Kunci; Kayek Balange, Al-adah Al-Muhakkamah